Padang TIME | Sejumlah aktivis perlindungan hewan yang tergabung dalam Act For Farmed Animals (AFFA), koalisi Animal Friends Jogja (AFJ) dan Sinergia Animal kembali mendatangani kantor pusat Subway Indonesia, di Gedung Sahid Sudirman Center. Para aktivis tersebut mendesak restoran cepat saji internasional ini segera menerbitkan komitmen bebas kandang baterai yang komprehensif di Indonesia.
 
“Saat ini Subway Indonesia belum memiliki komitmen 100% untuk meninggalkan telur yang berasal dari kandang baterai, padahal jaringan Subway di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Korea Selatan sudah menetapkan tenggat waktu transisi mereka untuk beralih dari salah satu sistem peternakan yang paling kejam di dunia ini, ungkap Dhiani Probhosiwi, Manajer Kampanye Animal Friends Jogja (AFJ),
 
“Tak hanya AFFA, 140 organisasi perlindungan hewan yang tergabung dalam koalisi Asia for Animals Coalition juga telah mengirimkan surat bersama ke pimpinan Subway, meminta mereka memperluas kebijakan telur bebas kandang baterai di Indonesia namun sayang Subway Indonesia masih bergeming,” tambah Dhiani Probhosiw.  “Publik juga menuntut Subway Indonesia mengikuti jejak jaringan mereka di Asia, melalui petisi yang saat ini sudah mendapatkan lebih dari 25 ribu dukungan,” lanjutnya.
 
Dalam kandang baterai, setiap ayam terkurung dengan ruangan gerak yang tidak lebih luas dari kertas A4. Ayam biasanya suka membuat sangkar, mandi debu, mengepakkan sayap, dan merentangkan kaki dan sayap sepenuhnya. Namun di kandang baterai, tidak ada ruang yang cukup untuk mereka melakukan perilaku alami tersebut, yang sangat penting untuk kesejahteraan mereka.
 
Kandang baterai konvensional sudah sangat ketinggalan zaman dan sudah dilarang di Uni Eropa, Selandia Baru, Kanada, Israel, dan Australia. Di Indonesia, jaringan restoran cepat saji global seperti KFC, Pizza Hut dan Burger King sudah memiliki komitmen bebas kandang baterai, juga perusahaan nasional seperti Ismaya Group, Hokkaido Baby dan Potato Head. Belum adanya komitmen yang sama dari Subway menunjukkan kebijakan kesejahteraan hewan mereka tertinggal dari kompetitornya di Indonesia.
 
“Merujuk pada publikasinya di website, saat ini 21 dari 75 gerai Subway Indonesia sudah menggunakan telur bebas kandang baterai, namun transisi yang dilakukan Subway tidak memiliki tenggat waktu transisi yang jelas,” kata Dhiani. “Itu bukanlah standar komitmen telur bebas kandang baterai yang diterapkan secara luas oleh perusahaan makanan di seluruh dunia. Tanpa tenggat waktu spesifik, tidak ada kepastian kapan seluruh gerai Subway di Indonesia akan 100% menggunakan telur dari sistem bebas kandang baterai,” lanjutnya.
 
“JANGAN JOGET TERUS, AYO RILIS KOMITMEN CAGE-FREEMU, SUBWAY!” terpampang jelas di baju boneka besar yang dipegang oleh empat orang aktivis AFFA, sebagai pesan kepada Subway Indonesia untuk segera menerbitkan komitmen mereka meninggalkan telur dari kandang baterai dengan tenggat waktu yang jelas.
 
Sejumlah aktivis lain memegang banner, poster, dan membagikan flyer yang menunjukkan kondisi ayam yang hidup dalam kandang baterai. Para aktivis perlindungan hewan ini berdiri di jalur pedestrian Sahid Sudirman Center, untuk mengingatkan publik  akan pengabaian yang masih dilakukan Subway Indonesia pada ayam-ayam petelur dalam rantai pasok mereka.
 
Aksi ini menarik perhatian para pejalan kaki yang melintas selama waktu istirahat jam makan siang. Beberapa dari mereka mengambil dokumentasi poster berisi tuntutan para peserta. Perwakilan aktivis menemui pihak Subway Indonesia, sayangnya setelah berdiskusi selama satu jam tidak dicapai kesepakatan.
 
“Kampanye telah dilakukan selama satu tahun dengan aksi langsung lebih dari 4 kali, 35 aksi digital, 1 kali iklan di komuter line dan lebih dari 30 ekspos media, serta negosiasi dan diskusi dengan pihak Subway Indonesia,” ungkap Elfha Shavira, Manajer Kampanye AFFA. “Kami menantikan respons signifikan segera terkait permintaan AFFA dan konsumen mengenai komitmen bebas kandang baterai 100% dengan tenggat waktu yang pasti dari Subway Indonesia,” lanjutnya. (pt)
bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini