By Reihan Julfan, Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas
Stephen Edward King adalah seorang penulis Amerika yang dikenal luas karena novel-novel horornya. Atas karya-karyanya yang sensasional, ia pun dinobatkan sebagai “King of Horror”.
Masa Kecil
Stephen Edwin King lahir pada 21 September 1947 di Portland, Maine. Ia merupakan putra dari seorang pelaut bernama Donald Edwin King dan istrinya, Nellie Ruth (née Pillsbury). King memiliki seorang kakak angkat bernama David. Saat King berusia dua tahun, ayahnya meninggalkan keluarganya karena penyakit kanker yang dideritanya. Ibunya kemudian membesarkan King dan kakaknya seorang diri.
Selama tinggal di Portland, Maine, King dan keluarganya mengalami kesulitan keuangan setelah kematian ayahnya, yang merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Mereka pun hidup berpindah-pindah kota, mulai dari De Pere, Wisconsin; Fort Wayne, Indiana; Stratford; hingga Connecticut. Saat King berusia sebelas tahun, keluarganya kembali ke Portland, Maine, di mana ibunya bekerja sebagai pengasuh di kompleks perumahan setempat untuk menafkahi keluarga. Tak jarang, King turut membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sampingan sambil bersekolah.
King menempuh pendidikan dasar di Durham Elementary School dan lulus dari Lisbon Falls High School di Lisbon Falls, Maine. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketertarikan pada cerita horor dan merupakan penggemar setia komik horor EC, termasuk Tales From The Crypt.
Saat remaja, King mengalami peristiwa traumatis ketika menyaksikan langsung temannya tewas tertabrak kereta api saat mereka bermain bersama. Kejadian ini berdampak besar pada psikologinya dan menginspirasi beberapa karyanya di kemudian hari.
Karier
King mulai menulis sejak masih bersekolah dengan membuat artikel untuk surat kabar Dave’s Rag, serta menjual cerita karangannya kepada teman-temannya. Karya pertamanya yang diterbitkan secara independen adalah I Was a Teenage Grave Robber, sebuah serial dalam empat cerita bersambung di Comics Review tahun 1965. Cerita ini mengisahkan seorang remaja bernama Zeke yang terjebak dalam dunia penuh misteri dan bahaya, serta terpaksa menjadi pencuri kuburan akibat sebuah kejadian tak terduga.
King melanjutkan pendidikannya di Universitas Maine, di mana ia mulai serius mengasah bakat menulisnya. Ia menjual cerpen-cerpennya ke berbagai majalah seperti Cavalier. Selama masa perkuliahan, ia bertemu dengan Tabitha Spruce, yang kemudian menjadi istrinya. Tabitha turut membantu King menyelesaikan karya-karyanya. Mereka menikah pada 1971 dan dikaruniai tiga anak: Naomi King, Joe King, dan Owen King.
Pada 1973, setelah lulus dari universitas, King belum juga mendapatkan pekerjaan tetap. Ia pun mencoba peruntungannya dengan menulis novel pertamanya, Carrie, yang akhirnya diterima oleh penerbit Doubleday. Dari penjualan novel tersebut, ia memperoleh penghasilan sebesar $2.500. Setelah kesuksesan Carrie, King mulai menulis novel keduanya, Second Coming, yang kemudian diterbitkan dengan judul Salem’s Lot.

Saat King sedang produktif menulis, ia mendapat kabar bahwa ibunya telah meninggal dunia. Kejadian ini membuatnya terpukul. Setelah kematian ibunya, King dan keluarganya pindah ke Boulder, Colorado, di mana ia kembali menemukan semangat menulis dan menyelesaikan novel The Shining. Novel ini menjadi salah satu novel terbaik versi The New York Times. Pada 1975, King kembali ke Maine dan menyelesaikan novel keempatnya, The Stand (diterbitkan tahun 1978).
Pada akhir 1970-an, King semakin dikenal luas. Namun, beberapa kritikus menganggap kesuksesannya hanyalah sebuah kebetulan. Untuk menguji pendapat tersebut, King menggunakan nama pena Richard Bachman dan menerbitkan beberapa novel, seperti Rage (1977), The Long Walk (1979), Roadwork (1981), The Running Man (1982), dan Thinner (1984).
Hingga tahun 2013, King telah menerbitkan lebih dari lima puluh novel, dua ratus cerita pendek, dan lima karya nonfiksi yang terjual lebih dari 350 juta eksemplar di seluruh dunia. Banyak dari karyanya telah diadaptasi menjadi film, buku komik, dan teater. Beberapa cerita horornya yang sukses diangkat ke layar lebar antara lain Carrie, Dolores Claiborne, The Dead Zone, dan The Shining. Berkat karyanya, ia dijuluki sebagai “King of Horror”.
King juga telah memenangkan banyak penghargaan bergengsi, seperti O. Henry Award untuk cerita pendek The Man in the Black Suit (1994) dan Los Angeles Times Book Prize untuk kategori Misteri/Thriller atas novel 11/22/63 (2011). Selain itu, ia menerima Medal for Distinguished Contribution to American Letters pada 2003, Grand Master Award dari Mystery Writers of America pada 2007, dan National Medal of Arts pada 2014.
Stephen King terus berkarya dan menjadi salah satu penulis paling berpengaruh dalam genre horor hingga saat ini. (*)