padangtime.com — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan Universitas Kuala Lumpur (UniKL) dan Education Malaysia Global Services (EMGS), Senin (21/4), di Grand Ballroom Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Penandatanganan ini difasilitasi oleh Badan Penghubung Setdaprov Sumbar, sebagai bagian dari strategi Pemprov Sumbar dalam mengembangkan pendidikan vokasi Islami yang berstandar internasional.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, yang secara khusus hadir untuk bertemu Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno—dua tokoh berdarah Minang. Hadir pula Menteri Desa dan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto, Presiden UniKL Prof. Ir. Dr. Azman Senin, CEO EMGS Novie bin Tajuddin, serta delegasi dari kedua negara.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bukti nyata komitmen Sumbar dalam membangun sistem pendidikan yang holistik—menggabungkan keunggulan teknis dan pembentukan karakter berbasis nilai-nilai Islam.
“Kerja sama ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bagian dari visi besar kami menjadikan Sumbar sebagai pusat pendidikan vokasi Islami bertaraf dunia,” ujar Mahyeldi.
Ia menambahkan, melalui program Huffaz Profesional TVET Minangkabau, Pemprov Sumbar mengintegrasikan pelatihan vokasi berbasis industri dengan pendidikan Al-Qur’an dan penguatan karakter Islami.
LoI ini akan membuka jalan bagi berbagai bentuk kerja sama konkret seperti pengembangan kurikulum, pelatihan tenaga pengajar, pertukaran pelajar, hingga inkubasi kewirausahaan Islami. UniKL sebagai salah satu kampus terkemuka di Malaysia dalam bidang Technical and Vocational Education and Training (TVET), menyatakan kesiapannya menjadi mitra strategis Pemprov Sumbar.
Sementara itu, EMGS akan mendukung penuh mahasiswa asal Sumatera Barat yang melanjutkan studi ke Malaysia, mulai dari pengurusan visa, program orientasi, hingga layanan mahasiswa internasional.
“Kami melihat peluang besar untuk membuka akses pendidikan tinggi internasional bagi putra-putri terbaik Sumatera Barat, khususnya dari wilayah yang selama ini belum tersentuh program global,” tambah Mahyeldi.
Ia juga menegaskan bahwa kerja sama ini akan menyentuh seluruh lapisan daerah, tidak terbatas di sekolah unggulan perkotaan, namun juga menjangkau SMK dan lembaga pendidikan di wilayah terpencil. Tujuannya, memastikan pemerataan akses pendidikan vokasi berkualitas dan relevan dengan tantangan zaman.
Untuk mendukung kelancaran implementasi, Pemprov Sumbar akan membentuk tim kerja lintas sektor, melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi dan UMKM, Biro Pemerintahan, hingga pelaku industri. Sinergi ini akan menjadi kunci agar program berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Pendidikan adalah alat paling kuat untuk memberdayakan masyarakat dan memutus mata rantai kemiskinan. Kami ingin memastikan program ini mampu meningkatkan kualitas SDM, memperkuat nilai keislaman, dan mendorong daya saing global generasi muda Minangkabau,” tegas Mahyeldi.
Gubernur juga menekankan pentingnya membangun sistem pemantauan dan evaluasi yang ketat serta transparan demi menjamin keberlanjutan program.
Menutup sambutannya, Mahyeldi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kolaborasi strategis ini.
“Terima kasih kepada UniKL dan EMGS atas komitmennya. Semoga kerja sama ini menjadi awal lahirnya generasi emas yang madani, unggul, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Kolaborasi internasional ini diharapkan tidak hanya memberi dampak akademik, namun juga memperkuat ikatan budaya dan nilai keislaman antara Indonesia dan Malaysia yang serumpun. (Ef-phb)