PadangTIME.com-Pemerintah saat ini memastikan strategi pembiayaan APBN akan tetap dinamis menyikapi situasi global yang masih penuh ketidakpastian. Demi menugurangi resiko penerbitan utang, Kementerian Keuangan juga akan menyerap pembiayaan multilateral dari berbagai lembaga keuangan internasional.
Hal ini dilakukan demi memperkuat strategi pembiayaan APBN dan memperkecil resiko penerbitan utang. Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menjelaskan salah satu upaya mencegah resiko pembiayaan ialah penggunaan pinjaman multilateral dan bilateral ke lembaga keuangan internasional.
“Saat ini pihak kami telah meningkatkan kerjasama pembiayaan kepada World Bank, Asian Development Bank, Islamic Develipment Bank dan lainnya dengan target pinjaman 7 hingga 8 miliar dolar,” jelas Luky Selasa (16/6/2020).
Selain pembiayaan multilateral dan bilateral, Kementerian Keuangan akan memanfaatkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) di dalam negeri. Penerbitan Surat Utang Negara hingga global bond, juga di targetkan untuk memenuhi pembiayaan APBN. (PT)
PI