padangtime.com | Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bersama Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar seminar nasional “Ketahanan Keluarga di Era Artificial Intelligence” di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat UNP, Sabtu (24/2/2024).
Acara yang digelar secara berani dan memikat ini merupakan program rutin yang dilakukan oleh Majelis Pimpinan Pusat ICMI dalam rangka goes to campus yang kali ini bekerja sama dengan UNP dan diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan anggota ICMI Sumatera Barat.
Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D dalam Berbagainya mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting mengingat tema yang diusung oleh ICMI dalam seminar ini sangat memberikan manfaat. Ia berharap seminar ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh mahasiswa UNP.
“Kami atas nama pimpinan Universitas Negeri Padang mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kepada kami UNP untuk menyelenggarakan seminar ini secara hybrid. Dari tema-tema yang menarik yang akan disampaikan oleh narasumber diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa UNP khususnya dan seluruh peserta seminar secara umum,” ungkapnya.
Lebih lanjut peraih Anugerah Academic Leader dari Kemendikbud RI sebagai Rektor terbaik se Indonesia untuk Kategori Perguruan terakreditasi Unggul manusia ini menegaskan bahwa UNP akan terus mendukung dan mendorong ICMI untuk terus berperan dalam mencerdaskan masyarakat dan menciptakan sumber daya unggulan berdasarkan ketaqwaan kepada Tuhan yang maha esa.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Sumatera Barat, Prof. Musliar Kasim, M.Si dalam membuka acara mengungkapkan bahwa seminar nasional ini dilaksanakan dengan tujuan bagaimana memaksimalkan dampak positif dari pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI) dan meminimalisir dampak negatifnya.
“Semoga mahasiswa dapat mengikuti seminar ini dengan baik karena perkembangan teknologi secara umum memberikan dampak positif dan negatif. Jadi seminar ini dilaksanakan bagaimana memaksimalkan dampak positif dari AI yang merupakan kecerdasan buatan yang dikatakan kecerdasannya melebihi manusia,” terangnya.
Lebih lanjut ia berharap kegiatan ini terus dilaksanakan di kampus-kampus lain di Sumbar dengan tema yang berbeda mengingat kegiatan ini bisa dilaksanakan secara hybrid sehingga tak hanya mahasiswa kampus setempat yang bisa mengikutinya namun juga bisa diikuti oleh siapa pun dan dari mana saja.
Seminar yang dimoderatori Dosen Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP Susi Fitria Dewi, S.Sos, M.Si, Ph.D ini diisi oleh pemateri diantaranya Ketua Koordinasi Pemberdayaan Perempuan Anak dan Lansia, MPP ICMI , Dr. Herawati Tarigan, Wakil Ketua Umum ICMI , Prof.Dr.Ir. Riri Fitri Sari, MM., M.Sc, Wakil Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan, Dra. Ony Jafar, Wakil Sekretaris Jenderal ICMI, Ir. Bambang Sutrisno, kemudian Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Hanny Nilasari, Sp, DVE,Subsp, Ven, FINSDV, FAADV dan yang terakhir Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Lansia, Ir. Hanifa Husein.
Pada materinya para narasumber mengungkapkan bahwa Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bentuk teknologi yang diciptakan untuk meniru fungsi kognitif manusia, seperti menganalisis data, memahami pola, mengenali lingkungan sekitar hingga membuat keputusan, sehingga Penggunaan AI sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pola pikir, hubungan sosial dan kegiatan perekonomian.
Peran dan fungsi keluarga juga mengalami perubahan akibat dampak penggunaan AI. Ada beberapa tantangan keluarga di era kecerdasan buatan: Ketergantungan pada teknologi, Privasi dan keamanan data, perpaduan teknologi, pengaruh pada pekerjaan, etika dan moralitas. (pt)
bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini