Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa, Pj Wako Ajak Warga Cerdas Bermedia

0
77
Padang – Membekali masyarakat dengan kemampuan literasi merupakan suatu cara melindungi bangsa ini dari konten negatif seperti berita hoaks, kekerasan yang berpotensi memberi dampak negatif. Dengan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) diharapkan dapat menambah dan mengembangkan kemampuan sikap kritis masyarakat, dalam bermedia.
Pernyataan ini diharapkan Pj Wali Kota Padang Andree Algamar pada kegiatan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa di Bagindo Aziz Chan, Aia Pacah, Senin (30/9/2024).
Andree menyebutkan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tetap eksis dalam menjaga program. Masyarakat cenderung kepo untuk konten yang negatif, seiring berkembangnya zaman peran KPI terus bertransformasi untuk menangkal konten tersebut.
“Isu megathrust sedang hangat saat ini, penting bagi kita mengambil hikmah dari gempa 2009, melalui literasi media peran KPI dapat menekankan skop lebih besar terkait kesipasiagaan,” kata Andree.
Sambung Andree, KPI juga dapat berperan untuk menangkal permasalahan sosial yang sudah menjurus ke pidana seperti perhatian terhadap masalah tawuran. Pihaknya siap berkolaborasi untuk menyiapkan warga kota yang cerdas bermedia.
“Mohon bimbingan KPI pusat dan daerah untuk bisa menjadikan kegiatan ini menjadi agen KPI yang menularkan konten positif yang harus dieksplor sekaligus memberikan edukasi kesipsiaagan bencana dan kemananan sosial. Penyiaran menjadi etika bangsa dan value dalam menyiapkan generasi,” harapnya.
Sementara itu, Ketua KPI Pusat Ubadaillah menyebut kemajuan media sosial sudah digawai oleh anak-anak, ditambah dengan keadaan pasca covid-19.
“KPI tentunya memberikan edukasi banyak hal konten yyang ditindak oleh KPI. KPI hanya menindak tayangan di televisi dan radio, sedangkan untuk media sosial hanya diri sendiri yang mengontrol. Ketika ada tayangan yang tidak sesuai akan dikenakan sanksi,” sebutnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini guru di Kota Padang dapat memberikan edukasi kepada anak-anak. Terutama terkait edukasi kebencanaan sejak usia dini melakukan evakuasi mandiri melalui program terkait kewaspadaan di televisi atau radio.
“Sumbar menjadi tuan rumah pada kegiatan penyiaran, dalam hal ini dapat mengedukasi bagaimana mengonsumsi tontonan yang sehat, sehingga mereka siap membawa bangsa menjadi baik dan bermartabat,” terangnya.
Ketua KPID Sumbar, Robert Cenedy dalam arahannya menyebutkan, penyiaran terus berkembang, dengan perkembangan itu, terdapat media baru dari berbagai platformn berbasis internet.
“Tentunya penyiaran yang hadir berdampak pada cara pandang dan masyarakat yang mengonsumsinya, perkembangan penyiaran perlu ada etika khusus yaitu lembaga untuk mengawasinya selain itu, perlu adanya regulasi yang memberi intervensi kepada publik terhadap dampaknya,” cecarnya.
Robert menerangkan bahwa, Gerakan Literasi Media Sejuta Pemirsa mendorong agar bagaimana masyarakat melek media, cerdas bermedia dan memilih media yang bermanfaat serta kritis terhadap media.
“Di era digital banyak channel yang berkembang, ketakutan dengan banyaknya program menimbulkan dampak kepada masyarakat,” tutupnya. (MA/Dwi Agil/Charlie)
PI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini