Padang TIME.com-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan I 2020 sebesar USD389,3 miliar, terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) sebesar 183,8 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 205,5 miliar dolar AS.
ULN Indonesia tersebut tumbuh 0,5% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 7,8% (yoy). Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN publik dan perlambatan pertumbuhan ULN swasta.
Kemudian, BI juga mencatat posisi ULN Pemerintah pada akhir triwulan I 2020 sebesar 181,0 miliar dolar AS atau terkontraksi -3,6% (yoy), berbalik dari kondisi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,1% (yoy).
Penurunan posisi ULN Pemerintah tersebut antara lain dipengaruhi oleh arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembayaran SBN yang telah jatuh tempo.
Adapun pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sektor produktif tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,1% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,3%), sektor jasa pendidikan (16,0%), sektor jasa keuangan dan asuransi (13,3%), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,5%). (PT)
PI