Oleh : Yulmiati (Mahasiswi Komunikasi Penyiaran islam  UIN Imam Bonjol Padang)

Jakarta – Jum’at  11 April 2025,  Presiden Amerika serikat Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap barang-barang yang berasal dari China menjadi 145%. Kebijakan ini mencakup tarif dasar sebesar 145% yang ditambah dengan berbagai bea masuk tambahan yang sebelumnya telah ditetapkan, seperti tarif 25% untuk baja, alumunium, kendaraan dan suku cadang. 

China kemudian memberikan respon melalui kementrian keuangan menetapkan tarif impor sebesar 125% terhadap barang-barang dari Amerika serikat, mulai sabtu 12 april 2025. Adapun langkah ini diambil sebagai balasan atas kebijakan tarif yang begitu besar diberatkan oleh AS, dianggap melanggar prinsip perdagangan internasional dan merupakan tindakan intimidasi secara sepihak.
Hal ini kemudian menjadi pembalasan tarif yang ditetapkan oleh Amerika serikat, dari aksi ini meningkatkan tensi perang dagang yang mempengaruhi pada pasar global. 
Dilansir dari Reuters ” pemberlakuan tarif yang tinggi oleh AS terhadap China secara serius telah melanggar aturan perdagangan internasional dan ekonomi dasar, akal sehat serta merupakan tindakan intimidasi yang dilakukan secara sepihak” ungkap kementrian keuangan China. 
Xi Jinping Presiden negeri bambu itu pun mendesar agar Uni Eropa (UE) bekerja sama dengan negaranya guna melawan intimidasi sepihak  yang dilakukan oleh Trump. Hal ini juga dipertegas oleh Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro sanchez pada jumat kemarin. 
China menyatakan bahwa jika AS terus menaikan tarif impor, mereka tidak akan lagi merespon dengan alasan bahwa tarif tambahan tidak akan memiliki signifikasi ekonomi dan hanya akan menjadi bahan tawaan dalam ekonomi dunia.
Eskalasi ini juga menimbulkan kekhawatiran global mengenai dampak yang timbulkan pada rantai pasok dan stabiltas pasar global.Negara-negara berkembang seperti indonesia diimbau untuk memantau situasi ini dengan cermat serta mempersiapkan strategi mitigasi guna menghadapi adanya potensi dampak negatif dari perang dagang yang semakin membara ini mengingat Trump juga mengenakan tarif impor kepada Indonesia sebesar 32%. (pt)
 
 
* 
https://www.semenpadang.co.id/id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini