PadangTIME.com – Komisi I DPRD Sumbar memberikan apresiasi positif terhadap kearifan lokal yang diterapkan pemerintahan Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, dalam penyerahan BLT Dana Desa dan penanganan pandemi Covid-19.
“Akibat kearifan lokal yang diterapkan oleh Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai, melibatkan ninik mamak, maka semua bantuan sosial mulai dari BLT Kemensos, BLT Provinsi dan BLT Dana Desa diserahkan tanpa gaduh sama sekali. Jadi, meski pun pandemi Covid-19, di nagari ini kedamaian dan kebersamaan tetap terpelihara,” kata Ketua Komisi I DPRD Sumbar Syamsul Bahri.
Apresiasi itu disampaikan Komisi I DPRD Sumbar dalam rangkaian Kunjungan Kerja, Sabtu (6/6), untuk memantau penyaluran BLT Dana Desa dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Agam. Wakil rakyat Sumbar ini didampingi Kepala Dinas PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM dan Korprov Pendamping Profesional Dana Desa Ir. Feri Irawan, M.Si.
Komisi I DPRD Sumbar terdiri dari Ketua Syamsul Bahri (PDIP), Wakil Ketua Komisi Evi Yandri Rajo Budiman (Gerindra), Sekretaris Komisi HM. Nurnas (Demokrat), Drs. Bakri Bakar (Nasdem), Muzli M. Nur (PAN), Jempol (Gerindra) dan Muhammad Ridwan (PKS). Dari Dinas PMD Sumbar Ikut mendampingi Sekretaris PMD Sumbar yang juga PPA Dana Desa Drs. Armen.
Dalam paparannya, Wali Nagari Lawang Jamal Muchtar Dt. Lelo Ameh menjelaskan, kearifan lokal diterapkan dalam penentuan untuk semua jenis Bansos, termasuk BLT Dana Desa. Mulai dari proses pendataan, penyaluran dan pengawasan, dimana selalu melibatkan ninik mamak suku, pucuk adat dan para penghulu secara aktif. Kesalahan pendataan bisa diminimalisir, karena sang mamak akan merasa malu jika ada kemenakannya yang mampu ternyata didata sebagai masyarakat miskin.
Kearifan lokal juga berlaku untuk menyetop penyebaran Covid-19 di Pasar Nagari Lawang Tigo Balai. Pasar bersama dijaga anak nagari secara ketat setiap hari pekan, yaitu Selasa dan Jum’at. Semua pedagang dan pengunjung wajib bermasker dan pada titik-titik masuk pasar disediakan tempat cuci tangan. “Ninik mamak selalu menghimbau anak kemenakan agar sebentar saja di pasar, dan setelah itu berdiam di rumah,” kata Wali Jamal Muchtar didampingi Ketua KAN Lawang Datuk Rajo Endah, Pj Wali Nagari Tigo Balai Sukmarina, S.Pd., dan Ketua KAN Tigo Balai Datuak Palimo
Kearifan lokal di Nagari Lawang yang sangat efektif adalah dalam rangka menghimbau perantau tidak pulang kampung waktu lebaran. Seluruh mamak menghubungi anak kemenakannya yang berada di rantau, untuk saling menjaga, dan sementara tidak pulang kampung. “Alhamdulillah himbauan mamak sangat efektif dan tidak ada perantau Lawang yang pulang kampung saat lebaran lalu,” kata Jamal Muchtar Datuk Lelo Ameh.
Efektifnya kearifan lokal di Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai menjadi catatan khusus oleh Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas. Menurutnya, pola kearifan lokal ini dapat dicontoh nagari lain di Sumbar. “Kearifan lokal ini adalah buah dari ditetapkannya Nagari Lawang sebagai pilot proyek Nagari Adat, ini yang harus kita support terus,” kata Nurnas, politisi Partai Demokrat ini.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Sumbar Drs. Syafrizal Ucok, MM yang memandu jalannya pertemuan, mengharapkan keunggulan kearifan lokal Lawang dan Tigo Balai dalam penanganan Covid-19 dan penyerahan BLT Dana Desa, dapat diwujudkan pada program Dana Desa lainnya di masa datang.
Jumlah BLT Dana Desa yang telah disalurkan di Nagari Lawang berjumlah Rp198 juta untuk 110 KK. Sedangkan BLT Dana Desa untuk Nagari Tigo Balai Rp426 juta yang dibagikan kepada 158 KK.(02)