PadangTIME.com – DPRD Sumbar menyikapi dengan serius kindisi yanh ada. Semakin merebaknya virus corona (covid-19).Keseriusan tersebut langsung dibicarakan dalam rapat pimpinan DPRD Sumbar, Senin (6/4/2020), diruangan khusus gedung dewan tersebut.
Fokus perhatian DPRD Sumbar berkaitan dengan sosial masyarakat, yakni usaha dan kehidupan sehari-hari.
Selain mendesak Gubernur agar segera memasukkan laporan anggaran darurat penanganan virus corona, DPRD Sumbar juga akan melakukan peninjauan langsung ketengah-tengah lingkungan masyarakat, untuk mendengar keluhan serta masukan langsung dari masyarakat Sumatera Barat.
Dalam rapat pimpinan tersebut, semua yang hadir sepakat bila diperlukan dana pokok-pokok fikiran (Pokir) dialihkan untuk penanganan darurat corona.
“Kita akan segera turun kelapangan dan menampung aspirasi masyarakat, berkaitan dengan penanganan virus corona serta akan merumuskan solusi apa yang akan dimabil, sehingga pola kehidupan masyarakat masih bisa terbantu,” terang Supardi.
Ditambahkannya, bila nanti ada bantuan tunai untuk masyarakat, maka data yang akan diambil melalui Kelurahan, desa atau nagari, karena mereka yang lebih tahu kondisi warganya.
Selain data dari tingkat pemerintahan terendah, DPRD juga akan terus nelihat perkembangan, sehingga bila diperlukan adanya pengalihan anggaran pembangunan fisik, menjadi anggaran penanggulan bisa segera dilakukan.
“Tadi kami sepakat dalam rapat pimpinan, bila oerlu anggaran pembangunan fisik kita alihkan pada anggaran penanggulangan wabah corona, jika itu sudah cukup mendesak,” tegas Supardi lagi.
Meskipun beberapa kegiatan kedewanan, terutama berkaitan dengan sidang-sidang dihentikan, namun untuk penangan covid-19, DPRD dengan segala resikonya melakukan persidangan perombakan jadwal kegiatan dalam Bamus, untuk memberikan perhatian secepatnya pada masyarakat.
“Kita memang meniadakan kegiatan rapat-rapat, namun karena ini urgen untuk kepentingan masyarakat, kita harus merubah jadwal melalui bamus dan ditetapkan segera, sehingga kita bisa secepatnya turun langsung ke masyarakat,” ulasnya lagi.
Supardi juga mengatakan, perlunya sarana isolasi, guna tidak berkembangnya dengan cepat wabah corona di Sumbar.
Saat ini, banyak pihak meminta agar diadakan isolasi lokal, namun hal tersebut belum juga bisa dilakukan, karena berbagai pertimbangan.(02)