PadangTIME.com – Bimbingan teknis hitung cepat pengkajian kebutuhan pasca bencana (JITU PASNA) oleh BPBD Sumbar berlangsung sukses tanpa ada kendala.
Sumbar merupakan salah satu daerah yang tebilang rawan bencana, karena kondisi geogragis hamparan pegunungan dan pantai yang luas.
Jadi ancaman bencana berdasarkan fakta selama ini selalu ada, baik itu gempa bumi, longsor, banjir bandang, bahkan tsunami, demikian di jelaskan Kabid Rehabilitasi dan rekontruksi Suryadi Adviandri, ST. MT , daat pelaksanaan bimtek angkatan 4 tanggal 13-16 September di hotel Emersia Batusangkar.
Di jelakan Berdasarkan hal tersebut selama ini jika terjadi bencana, karena belum atau sebagian kecil saja masyarakat maupun aparatur mulai dari des / nagari dan bahkan jurnalis tidak sepenuhnya memahami akan kajian kajian kebutuhan akibat dari bencana tersebut, sehingga jika terjadi bencana banyak terjadi kesimpang siuran kajian akan dampak bencana tersebut.
Agar hal jtu tidak terjadi lagi maka BPBD Sumbar mengadakan pelatihan bimbingan teknis pengkajian kebutuhan pasca bencana atau JITU PASNA.
Bimbingan tenis tesebut diikuti 920 peserta yang di bagi menjadi 8 angkatan. Yang pesertanya diikuti oleh berbagai unsur, BPBD Kab./kota, kelurahan / desa/ nagari/ relawan dan juga jurnalis.
Selama pelatihan lar lesdrta sangat serius dan antusias memahami materi materi yang di berikan.
Diharapkan dengn lelatihan ini jika ada terjadi bencana maka para peserta yang ikut pelatihan sudah memahami dan tidak canggung lagi dan gegabah dalam bertindak sehingga tepat sasaran. ( tisna)
bebi
