PadangTIME.com – Wanita yang menjadi tulang punggung keluarga untuk saat ini sangat banyak dijumpai namun berbeda dengan Ernawati. Wanita tangguh yang bertahan hidup dengan berjualan air laut adalah salah seoarang warga di Keluarahan Karan Aur Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman.
Wanita yang kerap disapa Ina tersebut menjadikan air laut sebagai mata pencahariannya sehari – hari.
“Alhamdulillah sampai saat ini saya masih diberi kesehatan sehingga saya masih bisa bekerja sebagai penjual air laut untuk bertahan hidup keluarga. Setiap hari saya bisa menjual air laut ini kepada pedagang ikan hingga 100 ember. Jika tangkapan ikan sepi, saya nyaris tidak mendapatkan apapun dalam sehari dan kami terpaksa makan apa adanya, “ ungkap wanita yang berusia 54 th.
Menjual air laut untuk mencuci ikan adalah mata pencarian yang telah digeluti ibu 4 anak sejak Tahun 2008 silam. Dengan bermodalkan ember hitam kecil, dia bisa menjual air laut dengan harga Rp 1000/ember. Namun 5 tahun terkahir, sudah mulai dihargai dengan Rp 2000/ember.
“Para pedagang sudah mulai menghargai air yang saya jual Rp 2000/ember sejak 5 tahun terakhir. Hal itu mereka lakukan melihat semakin hari semakin surut kondisi air laut sehingga saya mengangkatnya lumayan jauh.
Dahulu saya bekerja seperti ini dengan cara manual saja, namun dengan sedikit demi sedikit yang saya kumpulkan akhirnya saya bisa membeli satu becak motor untuk mengangkut air tersebut. Meskipun sudah mulai ringan, masalah masih tetap terjadi, saya sering kehilangan ember bahkan air yang bersisa yang bisa saya gunakan esok harinya, habis digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, “ ceritanya.
Ia menambahkan dengan usaha ini, ibu dari Hamdan ini telah berhasil mengantarkan Hamdan dan adiknya keperguruan tinggi sampai selesai wisuda. Sekarang yang menjadi tanggung jawab dari Ibu Ina dan suami adalah 2 (dua) orang anaknya yang masih belajar di bangku SMA dan SMP. Meskipun 2 (dua) orang lagi telah berhasil jadi sarjana, namun sampai sekarang mereka juga belum bekerja.
Pada Bulan Ramadhan khususnya dalam memperingati hari Kartini Tahun 2021, ia berharap mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga bisa mengurangi beban hidup yang semakin berat.
Karena apabila tetap bertahan dengan menjual air laut dan tidak ada usaha lainnya serta melihat kondisi suaminya yang sudah mulai tua, Ibu Ina tidak yakin akan mampu mengantarkan 2 anak tersebut kejenjang yang lebih tinggi.
bebi