PadangTIME.com – Dharmasraya, Inovasi Buat Menambah Penghasilan Petani. Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan tampaknya belum juga puas atas capaian pendapatan masyarakat Kabupaten Dharmasraya yang sudah lumayan. Dengan segala daya dan upaya, bupati muda yang dibantu wakilnya H. Amrizal Dt. Rajo Medan, terus mencari inovasi untuk meningkatkan tambahan penghasilan bagi rakyatnya.
Saat aktivis WWF mengenalkan budidaya madu galo galo, bupati yang pernah dianugerahi empat satya lencana oleh Presiden Jokowi itu langsung melaksanakan peninjauan ke lokasi. Dia tidak sendiri, namun membawa 11 camat. “Saya minta camat dapat mensosialisasikan kepada masyarakat setelah melihat secara langsung bagaimana membudidayakan madu galo galo,” kata bupati muda itu.
Menurut Sutan Riska, budidaya madu galo galo tidak sulit. Caranya hampir sama dengan budidaya madu lebah. Hanya saja, galo galo ini banyak terdapat di kebun karet atau di semak semak belukar. Karenanya tidak sulit mendapatkan indukan. “Lumayan praktis caranya. Karena itu saya himbau para petani datang dan melihat langsung ke Siluluak, Nagari Sungai Lansek ini,” kata bupati yang dikenal sangat pro rakyat ini.
Dalam satu kotak budidaya, pemiliknya dapat memetik madu sebanyak satu botol. Harga jual madu galo galo ini lumayan mahal. Menurut Bupati Sutan Riska, satu botol madu galo galo dinilai Rp 1 juta. Oleh karena itu, budidaya galo galo ini punya prospek bagus untuk mnambah pendapatan masyarakat. Oleh karena itu, bupati termuda di Indonesia dengan penuh semangat untuk membumingkan usaha budidaya madu galo galo.
Apalagi Kabupaten Dharmasraya yang diprediksi bakal jadi daerah wisata. Tentu akan lebih memudahkan untuk memasarkan. Madu galo galo. Dengan demikian, harus semenjak dini sudah harus dibiasakan setiap orang di Dharmasraya punnya usaha budidaya madu galo galo di belakang rumahnya atau di lingkungan kebun yang mereka punya.(ts)
