AYO MEMBACA !!

BERITA TERBARU

Teknologi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Amoniasi Jerami Padi Untuk Pakan Ternak Ruminansia

Program Pengabdian Bagi masyarakat 

Pewarta : Dr. Evitayani, Dr. Suyitman, Dr. Eli Hasridas, Dr. Montesqrit, Prof Dr. Arni Amir,                     Ivan Moharya Kasim MT, Rahmatillah Nofrianti, Andre Andaresta

PadangTIME.com – Melihat lemahnya perekonomian masyarakat khususnya di bidang peternakan maka diharapkan dengan adanya teknologi fungi mikoriza arbuskula cv Glomus manihottis dan amoniasi jerami padi dapat mengembalikan lagi perekonomian peternak . Sebagaimana diketahui bahwa Propinsi Sumatera Barat di Kabupaten Padang Pariaman  memiliki pertanian relatif luas dengan bahan pakan seperti leguminosa dan jerami padi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ternak sapi potong.  Kabupaten Padang Pariaman yang memiliki luas 1.328,79 Km, memiliki kekayaan lahan pertanianPadang Pariaman tercatat memiliki lahan sawah seluas 24.269 sementara selebihnya merupakan daerah efektif perkotaan. Kemiringannya lebih dari 40% dan 23,57% berada pada wilayah kemiringan landai. Pada program pengabdian bagi masyarakat (PKM) akan  menjadi mitra di nagari Ulakan Tapakis , kecamatan Ulakan kabupaten Padang Pariaman adalah kelompok Tani/ternak “Kabun Jaya” yang sudah berdiri sejak tahun 2009. Faktor utama penyebab rendahnya produksi ternak sapi potong adalah kurangnya pengetahuan peternak dalam manajemen dan penyediaan pakan secara berkesinambungan. Ternak sapi  dikandangkan pada malam hari, sedangkan siang harinya dilepas untuk mencari makanan dilahan tidur. sekitar desa. Disamping itu,  kurangnya pengetahuan peternak dalam cara pemeliharaan ternak yang benar serta kurangnya pakan baik hijauan. Oleh karena untuk memacu peningkatan produksi ternak sapi potong diperlukan upaya pemanfaatan leguminosa dan hasil ikutan pertanian secara lebih efektif dan efisien. Teknologi yang ditawarkan adalah pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula cv. glomus manihottis dan teknologi yang dapat menurunkan lama pemeraman proses amoniasi urea jerami padi dari 30 hari hanya menjadi 5 hari saja dengan kualitas yang sangat baik. Teknologi ini sangat aplikatif di lapangan karena dapat membantu proses penyerapan unsur hara dan menggunakan bahan yang mudah dan murah didapat disekitar peternak, yaitu urea sebagai amonia dan kotoran ayam sebagai sumber enzym urease yang mampu menghidrolisis urea menjadi amonia dalam waktu yang sangat singkat dan teruji mampu menghasilkan pertambahan berat badan lebih dari 1 kg/ekor/hari. Penerapan teknologi FMA glomus manihottis dan amoniasi jerami padi plus kotoran ayam,  peternak cepat memahami dan melaksanakan bagaimana menyusun ransum yang baik agar performan bobot badan sapi potong cepat meningkat serta dapat menarik Pemda agar dapat berkontribusi meningkatkan produksi peternakan. PKM ini terdiri atas pemberian ransum komplit berbasis leguminosa dan amoniasi jerami yang akan di ujikan secara  in vivo kepada sapi potong untuk bahan penyusun  formulasi ransum dan teknik budidaya sapi potong secara intensif.

Kekurangan hijauan dapat dilakukan dengan  pengembangan lahan marjinal sebagai lahan pertanian yang produktif dan juga dapat digunakan sebagai lahan peternakan.Peningkatkan kualitas dan produktifitas lahan tersebut dengan cara pemanfaatan bioteknologi seperti inokulasi FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) dan pemberian pupuk N, P dan K. Menurut Anas dan Santoso (1992) produktivitas tanaman dapat ditingkatkan dengan penggunaan (FMA

Adapun teknologi yang telah di aplikasikan kepada ternak yaitu :

  1. Pembibitan indigofera melalui bioteknologi FMA.

Metode yang ditawarkan untuk mendukung realisasi program PKM yang  telah dilaksanakan pada peternak mitra yaitu: a. Penyuluhan ,  Pelatihan, Bimbingan dan Pembinaan. Pada kegiatan PKM ini sudah dilaksanakan juga pembagian questioner tentang FMA, amonisasi dan Indigofera . Hasil sebelum pengabdian menunjukkan bahwa hampir sebagian besar kelompok ternak belum mengetahui tentang FMA, amonisasi dan Indigofera sebesar 5% dan setelah PKM didapatkan bahwa hampir 70% peternak memahami tentang FMA, Amonisasi jerami dan Indigofera. ..Kegiatan program PKM didanai oleh Fakultas Peternakan, Unand dan berlangsung selama  4  bulan dari Agustus hingga November 2023.

Pada program PKM ini melibatkan  Dosen 6  (enam) orang dosen dan 2 (dua) mahasiswa S1 yaitu Dr. Evitayani, Dr. Suyitman, Dr. Eli Hasridas, Dr. Montesqrit, Prof Dr. Arni Amir, Ivan Moharya Kasim MT, Rahmatillah Nofrianti, Andre Andaresta, . Melalui aplikasi di lapangan dan metode Small Discussion group diharapkan hasil pengabdian  ini memperoleh metode terbaik  untuk meningkatkan pendapatan dan mengetahui pakan ternak ruminansia dalam menunjang produktivitas dan dapat membantu Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2024.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini