PADANGTIME.COM | Mahasiswa magang Fakultas Pertanian Universitas Andalas bersama Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melakukan Sekolah Lapang tanaman gambir di Kelompok Tani (Keltan) Aie Janiah Nagari Taratak, Kecamatan Sutera.
Kegiatan yang dihadiri oleh masing-masing Kepala Bidang Perkebunan dari Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten dengan peserta berasal dari pengurus dan anggota Keltan itu, mendatangkan Destalina Citra Dewi,S.Pi, M.Si, sebagai narasumber.
Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, menjelaskan Jumat (19/7) bahwa kegiatan Sekolah Lapang pasca panen gambir itu merupakan pertemuan yang ke 9 dari 10 kali pertemuan.
Materi yang disampaikan narasumber dalam pertemuan itu adalah terkait pasca panen. Tujuannya adalah mencegah susut bobot dan memperlambat perubahan kimiawi yang tidak diinginkan. Termasuk juga mencegah kontaminasi bahan asing dan mencegah kerusakan fisik dari daun gambir setelah panen, katanya.
Dijelaskannya bahwa pengetahuan yang diperoleh petani dari kegiatan itu adalah panen daun gambir yang dilakukan petani tidak hanya untuk di jadikan getah gambir atau pasta, tapi juga bisa diolah menjadi teh gambir, jelly gambir (permen merah), sirup gambir ataupun Khatecin gambir.
“Berbagai hasil olahan itu sudah dicoba oleh petani melalui Sekolah Lapang tersebut. Sehingga ke depan, selain getah gambir, petani juga memperoduksi berbagai olahan yang berbahan baku dari gambir ini,” harapnya.
Dia menambahkan bahwa pembuatan berbagai produk hasil olahan gambir itu hanya sederhana. Tetapi cukup menjanjikan secara ekonomi karena harganya akan lebih tinggi dibandingkan daun gambir yang diolah dalam bentuk getah gambir,” tutupnya. (pt)
