Anul Zufri Rilis Buku Baru SKB 3 Menteri Digugat Sebagai Motivasi dan Catatan Sejarah

PADANGTIME.COM | Dalam wawancara santai dengan Ketua Himpunan Advokat/Pengacara Indonesia (HAPI) Sumbar, Anul Zufri SH MH Ph.D, di sebuah kafe
di kawasan GOR Haji Agus Salim Kota Padang pada Minggu, 1 September 2024.

Anul Zufri mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang dikeluarkan pada Februari 2021.

SKB tersebut, yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, mengatur soal seragam sekolah setelah insiden di SMK Negeri 2 Padang mengenai kewajiban hijab bagi siswi nonmuslim.

Anul Zufri, yang juga merupakan jurnalis dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Media Online Indonesia (MOI) Sumbar, menilai SKB tersebut bertentangan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 1 angka 1 dan 2, Pasal 3, serta Pasal 12 ayat (1) huruf a. Ia juga menilai SKB itu sebagai bentuk kemungkaran terhadap ajaran agama Islam.

“Sebagai seorang muslim, saya merasa wajib untuk menentang kemungkaran ini,” ujar Anul Zufri, merujuk pada Hadis Arbain yang menyarankan untuk mengubah kemungkaran dengan tangan, lisan, atau hati.

Sebagai respons, Anul Zufri bersama rekan-rekannya mengajukan gugatan Judicial Review (JR) ke Mahkamah Agung (MA). Hasilnya, MA membatalkan SKB tersebut karena dinilai bertentangan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, serta Pasal 1 angka 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

“Saya bersyukur Mahkamah Agung membatalkan SKB tersebut. SKB ini dinilai melanggar pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah serta hak-hak anak,” ujar Anul dengan senyuman.

Untuk memastikan bahwa peristiwa ini tidak terlupakan, Anul Zufri juga menulis buku berjudul *SKB 3 Menteri Digugat: Istana Berguncang*, yang diterbitkan oleh Penerbit Revormasi. Buku ini bisa diperoleh di Gråmedia Digital dan Shopee. “Buku ini bertujuan untuk mencatat sejarah dan memotivasi generasi mendatang,” tambah Anul. (*)