Padang TIME | Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mendominasi utang luar negeri Apa jadinya jika USD terus menguat?

Implikasinya, di saat dolar menguat, maka kemungkinan beban utang luar negeri juga semakin besar. Jika utang luar negeri semakin besar, maka akan lebih rentan terhadap guncangan eksternal seperti kenaikan suku bunga bank sentral utama dunia.

Sepanjang 2022, Bank Sentral AS, The Fed, telah menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini demi mengatasi kenaikan harga. Akibatnya, kinerja indeks dolar terus menguat dalam beberapa waktu terakhir dan membuat banyak nilai tukar sejumlah mata uang melemah, termasuk rupiah.
Per hari ini, Selasa (31/1), nilai tukar rupiah melemah di hari terakhir Januari. Pada pukul 9.35 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,12% ke Rp 14.988 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini sejalan dengan pergerakan sejumlah mata uang Asia. Won Korea memimpin pelemahan 0,15%.
diikuti oleh ringgit Malaysia, yuan China, baht Thailand, dan dolar Hong Kong dan Rupiah.
Pelemahan ini juga dipengaruhi oleh rencana The Fed mengumumkan kebijakan suku bunga dalam beberapa waktu ke depan.
Berdasarkan catatan BI, Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan III ​2022 tercatat sebesar USD394,6 miliar.
ULN pada triwulan II 2022 sebesar USD403,6 miliar.
Jumlah ini terdiri dari utang pemerintah mencapai USD182,3 miliar, turun 11,3% dibanding triwulan sebelumnya USD187,3 miliar. Adapun utang bank sentral mencapai USD8,2 miliar dan utang swasta USD204 miliar hingga triwulan akhir 2022.
Posisi Utang Luar Negeri RI berdasarkan Mata Uang
Menurut jenis mata uang, posisi utang luar negeri RI terbesar masih menggunakan kurs USD yang mencapai USD277,877 miliar.
Penggunaan IDR dalam utang juga menduduki posisi tertinggi mencapai USD58,6 miliar, Euro sebesar USD22,5 miliar dan yen Jepang USD19,3 miliar. 
Indonesia tercatat juga memiliki utang luar negeri berupa Special Drawing Rights (SDR).
Pada tahun 1969 Dana Moneter Internasional (IMF) menetapkan Special Drawing Rights (SDR) atau Hak Penarikan Khusus sebagai aset cadangan mata uang asing pelengkap.
.Fungsi dari SDR adalah sebagai pelengkap untuk cadangan mata uang para negara anggota IMF.
dolar AS, euro, renminbi, poundsterling dan yen menjadi dasar dari SDR
SDR berfungsi sebagai unit akun IMF dan beberapa organisasi internasional lainnya.
Bukan uang akan tetapi SDR bisa ditukar dengan mata uang.
Untuk mendorong stabilitas utang, pemerintah selama ini berupaya memperkuat penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan harapan memperbanyak jumlah investor dalam negeri dan memperkuat rupiah.
Sementara pemberi utang terbesar adalah Singapura dengan total mencapai USD59,8 miliar, China USD20,9 miliar, Jepang USD23,4 miliar, Amerika Serikat sebesar USD33,4 miliar, Hongkong USD17,4 miliar. (pt)
PI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini