Padang TIME | Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi
seluruh sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) yang terus berjuang memajukan universitas kebanggaan Sumbar tersebut, sehingga bisa bercokol di ranking ke-10 (sepuluh)
pada pemeringkatan Perguruan Tinggi (PT) versi World University Rangkings 2024 oleh Times Higher Education (THE).
“Kita ucapkan selamat atas capaian Unand hari ini, yang terus meningkatkan kualitas lembaga, sehingga berujung pada peningkatan kualitas pendidikan Sumbar dan di Indonesia secara keseluruhan,” ucap Gubernur Mahyeldi saat menghadiri Dies Natalis Unand ke-67 di Convention Hall Unand, Padang (26/10/2023)
Terlebih, peran perguruan tinggi dalam memajukan bangsa dan negara disebut Gubernur
sangat penting dalam menyiapkan generasi muda, sebagai calon-calon pemimpin bangsa di masa depan, dalam menyongsong era Indonesia Emas pada tahun 2045. “Semoga Unand
terus maju, hingga menjadi perguruan tinggi terkemuka dalam menyongsong Indonesia Emas,” katanya.
Di sisi lain, Gubernur menyinggung soal fakta bahwa Sumbar merupakan daerah dengan potensi kebencanaan yang cukup tinggi dan komplit dari segi jenis, seperti banjir, longsor, gempa bumi serta jenis bencana lainnya.
Sehingga, mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dampak bencana sangat diperlukan.
“Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih dan mendukung penuh hadirnya Program Studi (Prodi) Magister Manajemen Bencana (MMB) di Unand, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kita dalam penangananan bencana, meliputi tanggap bencana, penanganan bencana, hingga pemulihan pascabencana,” katanya lagi.
Hadirnya Prodi tersebut, sambungnya, merupakan wujud dari kerja sama antara Unand dengan Kementerian PUPR. Kehadiran Prodi tersebut tentunya berujung hadirnya lulusan magister yang akan berperan penting bagi daerah dan Indonesia secara umumnya, dalam setiap upaya mitigasi kebencanaan.
“Kita menyadari, bencana tidak bisa kita hindari, akan tetapi kita harus menjaga
kesiapsiagaan untuk mengatasi besarnya dampak dari bencana itu sendiri,” sebut
Gubernur lagi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian (Sekjen) PUPR, Muhammad Zainal Fatah menyebutkan, Indonesia memang termasuk negara lima besar paling berisiko terkena bencana alam. Dalam periode 2000-2019, telah terjadi ribuan peristiwa bencana alam yang mengakibatkan munculnya korban jiwa, kerugian ekonomi, dan dampak besar lainnya bagi masyarakat.
“Setiap daerah harus punya aturan terkait perencanaan penanggulangan bencana yang terukur, sebagai langkah awal dalam penanggulangan bencana itu sendiri. Diharapkan Studi Magister Manajemen Bencana di Unand ini menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Zainal.
Di sisi lain, Rektor Unand Prof. Yuliandri, turut mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumbar, Kementerian PUPR, dan pihak terkait lainnya, yang telah mendukung pembentukan Prodi Magister Manajemen Bencana (MMB).
“Tanpa dukungan Pemprov Sumbar dan Pemerintah Pusat, tidak mungkin kita bisa berbuat sendiri karena keterbatasan dana yang ada di Unand. Tentunya, dukungan Pemerintah dan masyarakat luas sangat besar artinya bagi Unand,” ucap Rektor Unand tersebut. (adpsb/nov)
bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini