Padang TIME.com- virus korona berdampak terhadap harga emas dunia turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis Pagi).  Sementara itu, Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang. Sehingga membuat logam kuning lebih mahal.

“Virus itu seperti pedang bermata dua,” kata Analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig kepada Reuters. Harga emas di pasar spot turun 0,1% ke level USD1.556,12 per ounce pada Kamis (23/1/2020). Sedangkan harga emas berjangka AS turun juga 0,1% ke level USD1.556,3 per ounce.

Sementara itu, investor masih menunggu kebijakan Bank Sentral Eropa dalam menanggapi harga emas yang turun akibat virus Korona ini. Sementara itu, dalam pertemuan The Fed yang dijadwalkan pada 28-29 Januari ini, diperkirakan akan mengambil mengarah ke dovish. 

“Investor sebenarnya tak terlalu lepas sehingga hal tersebut membuat penurunan harga emas hanya terbatas. Di sisi lain pelaku pasar masih tetap memilih emas sebagai instrumen untuk melindungi nilai. Sehingga aliran dana ke emas tetap stabil,” jelas Analis TD Securities, Daniel Ghali.

Penurunan harga emas tidak akan terlalu tajam karena masih ada sentimen penopang dari kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral AS, The Federal Reserve. The Fed menyuntikkan dana ke pasar senilai USD500 miliar lewat skema repo untuk menstabilkan likuiditas.

Sementara itu, tanggapan China dan pembaruan cepat tentang virus Corona baru telah meningkatkan optimisme bahwa penyebarannya akan terkendali, membantu pasar saham dunia pulih.

PI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini