Upayakan Masyarakat Siaga Bencana, Padang Pariaman Dukung Pelaksanaan IDRIP 

0
245
Padang TIME | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki perhatian serius terhadap upaya peningkatan kapasitas bagi masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana, salah satunya melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) dengan bantuan World Bank.
Salah satunya program IDRIP adalah Desa Tangguh Bencana (Destana). Destana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segala dampak dari bencana yang merugikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi saat memberi sambutan pada kegiatan Pengukuhan Nasional Masyarakat Siaga Tsunami Nagari  Tapakih Kabupaten Padang Pariaman bertempat di Hall IKK Parit Malintang pada Selasa, (07/03).
Prasinta Dewi menjelaskan
Indeks Risiko Bencana Indonesai (IRBI) tahun 2022, Provinsi Sumatera Barat memiliki kelas risiko bencana tinggi dengan nilai 144,39. Sedangkan Kabupaten Padang Pariaman berada pada kelas indeks risiko tinggi dengan nilai 156,73.
“Untuk Provinsi Sumatera Barat, program IDRIP akan di terima oleh 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman mencakup 6 Nagari yaitu Nagari Manggopoh Palak Gadang, Nagari Ketaping, Nagari Malai V Suku, Nagari Pilubang, Nagari Ulakan, dan Nagari Kuranji Hilir,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi mengungkapkan hal senada. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang memiliki potensi gempa bumi dan stunami. Hal ini di karenakan letak pantai bagian barat berhadapan langsung dengan zona sumber gempa bumi megathrust. Berdasarkan hal tersebut Padang Pariaman patut menjadi perhatian dalam penyiapan mitigasi gempa dan stunami.
Di kesempatan yang sama Suko Prayitno Adi juga mengukuhkan  masyarakat siaga stunami untuk nagari Tapakih di Kabupaten Padang Pariaman.
“Mari kita jadikan gotong royong, semangat kekeluargaan dan jiwa kerelawanan sebagai modal dasar dalam upaya penanggulangan bencana,”harapnya.
Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmang menyambut baik keseluruhan program tersebut.
Lebih lanjut Rahmang menerangkan, berpedoman dari gempa bumi  pada 2009 lalu, Pemerintah Padang Pariaman semakin antuasias dalam membangun mitigasi kebencanaan.
“Dalam rangka membangun mitigasi bencana tsunami bersama BMKG di bentuklah Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunamy Ready Community/TRC). Kemudian pada 2022 lahu telah di bentuk TRC di Nagari Tapakih. Tahun 2023 ini akan di bangun di 13 nagari lainnya,” sebut Rahmang.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman Budi Mulya dalam laporannya mengungkapkan, penanganan bencana harus di lakukan secara berkesinambungan. Tim TRC yang melibatkan masyarakat di harapkan dapat menambah kewaspadaan masyarakat terhadap kemungkinan yang bisa terjadi akibat bencana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini