Padang TIME – Metasens, proyek metamesta di bawah Imperium Technology Group (0776.HK, Group), memulai debut global token MSU di bursa mata uang kripto tingkat institusional AAX pada tanggal 4 Maret. Nilai token tersebut meroket sebesar lebih dari 1000% pada hari pertama pencatatan dari 0,25 USDT menjadi hampir 3 USDT.
Volume perdagangan untuk minggu pertama telah melampaui lebih dari US$60 juta.Metasens dan MSU dicari-cari di Hong Kong dan Taiwan, dan menarik pengguna dari seluruh dunia termasuk Filipina, Vietnam, Malaysia, Thailand, Britania Raya, dan sebagainya.
Proyek ini akan memanfaatkan momentum dan memperdalam kemitraan dengan pasar Asia Tenggara dan komunitas global.
Di negara-negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, diskusi seputar Metasens memanas di kalangan guild[1] dan komunitas game papan atas.
Proyek ini telah mencapai kolaborasi tahap berikutnya dengan guild regional utama, dan mempersiapkan berbagai kegiatan AMA[2] lintas wilayah dan lintas benua secara aktif.
Pertama kali dibangun dan diluncurkan pada rantai ethereum yang merupakan salah satu blockchain terpopuler di kalangan game NFT, saat ini tim Metasens berencana untuk memperluas dan melakukan migrasi bagian dari proyek tersebut ke Binance Chain untuk menurunkan biaya transaksi (gas fee) dan meningkatkan efisiensi operasional.
Strategi “multi-chain” juga akan memungkinkan pengguna memiliki lebih banyak pilihan dan fleksibilitas. Debut di Binance Chain diperkirakan akan mencapai progres tahap pertama pada akhir bulan Maret.
Metasens juga akan memulai serangkaian kegiatan pemberian token, termasuk total 50.000 token MSU senilai US$150.000, dan total 8.888.888 token UCG yang bernilai lebih dari US$20.000 untuk diberikan kembali kepada komunitas dan penggemar.