PadangTIME.com – Penyanyi pendatang baru berdarah Sunda – Tunisia bernama Tasha Bouslama dalam hitungan hari akan merilis single perdananya berjudul Satu Dua Tiga di Kota Pariaman pada Minggu (8/9)
Tasha Bouslama anak muda yang mencitai budaya tradisional di Indonesia , untuk lebih mengenal budaya Indonesia Tasha berusaha mengunjungi daerah daerah di Tanah Air , seperti ke Sumatera Barat, beberapa daerah wisata yang mempunyai nilai sejarah diantaranya Museum Adityawarmanberlokasi di Jalan Diponegoro No. 10 Padang , Pantai Air Manis, dan Jembatan Siti Nurbaya .

Tasha Bouslama mengaku kunjungan ke daerah wisata bukan sekedar untuk rekreasi saja namun untuk mengetahui nilai nilai moral kehidupan yang ada dalam objek tersebut , Tasha juga mengakui kunjungan ke Batu Malin Kundang ,, Jembatan Siti Nurbaya serta daerah wisata lainnya di kota Padang seakan terasa Mimpi karena selama ini Tasha hanya mendengar cerita saja dan tidak begitu memahami tentang objek wisata di Sumatera Barat.
Kunjungan Tasha ke Sumatera Barat sebagai menampilkan Album pertamanya dan Tasha merasa  sangat senang sekali dalam pengerjaan single Satu Dua Tiga ini. Menurutnya, proses pengerjaan single Satu Dua  Tiga  ini sangat fun.
“Single Satu Dua Tiga ini adalah single pertamaku. Aku juga mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan pastinya. Lagunya sangat easy listening, dari segi lirik bahasanya sangat anak muda sekali,” ungkap Tasha.

Diungkapkan Tasha pada PadangTIME.com setelah dikunjungi dan disaksikan objek wisata di Kota Padang ternyata nama objek wisatanya sangat unik dan mempunyai legenda dan nilai kehidupan tersediri begitu juga nama dan bentuk dari benda -benda dari pakaian adat di Minangkabau.
Lebih lanjut dikatakan Tasha, Baju Adat Minangkabau yang dipakainya ternyata punya makna yang cukup dalam juga , selama ini hanya beranggapan baju adat ini hanya sebagai lambang dan simbol daerah saja , ternyata punyai arti tersendiri di Ranahminang.

Tasha berharap pada generasi mudah Indonesia cintailah tanah air kita sendiri karena Indonesia ini akan kekayaan alam dan budaya namun sangat disayangkan apabilah dikenali lebih baik` (Tisna)