Oleh : Tisna
Padang Time.com- Banyak masyarakat yang tidak menyukai memelihara Kucing, mengapa demikian , ya karena takut tidak bisa mendapat keturunan atau mandul. ada juga yang menjawab bulu kucing tersebut dapat menimbulkan penyakit.
Adanya hobi memelihara hewan merupakan suatu hobi yang menyenangkan dan dapat memberikan kebaikan pada sesama makhluk hidup di dunia.namun hewan peliharaan juga mempunyai resiko terhadap manusia apabila dalam memelihara kucing tidak dilakukan perawatan atau didak diperhatikan kebersihan dari kucing yang dipelihara tersebut.
Beberapa risiko penykit hewan yang dapat menular ke manusia adalah:
1. Kutu
2. Infeksi jamur
3. Rabies
4. Toxoplasmaosis atau masuknya parasit ke dalam tubuh manusia
Dalam konteks risiko gangguan kehamilan atau sulit hamil saat merawat hewan peliharaan, maka hal ini berkaitan dengan kontaminasi parasit (Toxoplasma) pada tangan atau makanan yang di makan manusia karena proses perawatan hewan peliharaan yang tidak baik. Penyakit ini menular dari kotoran atau tinja hewan kucing yang tidak dibersihkan secara baik yang akhirnya mencemari tangan atau makanan manusia. Sehingga menjaga kebersiihan makanan, lingkungan rumah serta melakukan sanitasi yang baik pada kotoran kucing akan mencegah masuknya parasit toxoplasma ke tubuh manusia. Sehingga dapat mencegah munculnya infeksi toxoplsmosis yang dapat menyebabkan risiko:
1. Keguguran
2. Kematian janin
3. Kelainan pada bayi baru laahir, seperti ketulian, kalianan otak, atau kejang
Namun, selama melakukan prosedur sanitasi yang baik atau melakukan konsultasi ke dokter hewan, maka hal ini sangat jarang terjadi. Dengan demikian, bulu hewan yang rontok tidak menyebabkan ganguan kesuburan pada wanita. Hal ini karena tidak ada bukti medis yang memberikan bukti bahwa bulu kucing meyebabkan kemandulan. Namun kucing yang tidak mendapat konsultsi rutin ke dokter hewan dan tidak memahami perawatan kucing yang baik dan sehat, maka hal ini dapat menyebabkan gangguan selama kehamilan dan gangguan kesehatan pada bayi.