Oleh: Dr. Hj. Ade Rahima, M.Hum.
(Dosen dan Peneliti Bahasa dan Sastra Melayu Jambi)
Kegiatan: Seminar sehari Peringatan Bulan Bahasa Ke-93
Tema: “Melalui peringatan Bulan Bahasa Ke-93, Martabatkan Bahasa Indonesia dan Jaga Tradisi Lisan Melayu Jambi”
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menyebabkan dunia ini makin global dan membawa perubahan dalam tatanan kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran dan perubahan nilai-nilai lokal dalam masyarakat baik di kota besar maupun di daerah.
Masalah yang dihadapi saat ini adalah seberapa kuat tradisi lokal yang mengandung nilai-nilai karakter dapat bertahan dari desakan globalisme. Hal inilah yang menjadi salah satu keprihatinan budayawan Melayu Jambi.
Selain itu, para peneliti dan akademisi termasuk yang penulis kwatirkan tergerusnya nilai-nilai lokal dalam tradisi lisan masyarakat Melayu Jambi.
Dalam rangka menyambut peringatan Bulan bahasa ke-93 makanya penulis perlu kembali mengangkat kembali topik “Pentingnya Menjaga Warisan Budaya takbenda Masyarakat Melayu Jambi”.
Sesuai topik tersebut, maka masalah yang penulis kemukakan dalam Seminar Peringatan Bulan bahasa ke-93 di Universitas Batanghari Jambi mencakup 3 hal yakni: berapa banyak Warisan Budaya Takbenda Masyarakat Melayu Jambi saat ini yang telah diakui , 2) Mengapa penting menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah Melayu Jambi, 3) bagaimana cara menjaga dan melestarikannya.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Kemendikbud tahun 2021, tercatat Dari 1.239 Warisan Budaya Takbenda Indonesia, maka provinsi Jambi mendapatkan 49 Warisan Budaya Takbenda yang telah ditetapkan
sejak tahun 2013-2020 berjumlah 49 buah. Tahun 2020 ada dua warisan Budaya takbenda yakni ritual adat Mandi ke aek dan tradisi lisan Dadung sudah ditetapkan sebagai warisan budaya Masyarakat Melayu Jambi. http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/upload.
Alasan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya takbenda ini, karena fungsinya yang sangat penting antara lain;
-
membantu untuk memperkuat kohesi sosial dan
-
menuntun berbagai masyarakat dalam interaksinya dengan lingkungan alam
-
membantu melindungi keragaman hayati
-
menyumbang pada lingkungan hidup berkelanjutan.
-
Dapat menghasilkan pendapatan, membuka dan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat luas termasuk golongan miskin dan terancam.
-
Dapat mewujudkan perdamaian dan keaaman dunia. (https://ich.unesco.org/doc).
Cara melestarikan warisan budaya daerah khususnya pada masyarakat Melayu Jambi yakni dengan terus menurus melakukan: inventarisasi dan dokumentasi, memperkenalkan dan wariskan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal, melakukan pertunjukan dan pagelaran guna mempromosikan kepada masyarakat luas, melakukan standarisasi dan perlindungan hukum terhadap warisan budaya takbenda masyarakat Melayu Jambi sesuai prosedur yang berlaku.
Diakhir acara dilakukan sesi diskusi yang diikuti peserta dengan antusias menanyakan materi yang menurut mereka, perlu dijelaskan lebih lanjut. Pertanyaan terkait topik yang ditujukan kepada nara sumber.
Beberapa pertanyaan penting yang mereka kemukakan antara lain terkait dengan teknik atau cara menginventarisasi dan mendokumenkan tradisi lisan yang ada di suatu daerah, bagaimana caranya? Melalui penjelasan dari narasumber yang berasal dari Peneliti Kantor Bahasa Provinsi Jambi, pertanyaan tersebut dapat terjawab dan dapat dipahami mahasiswa.*
bebi