PadangTIME.com – Dalam Pembukaan Undang-Undang dasar dan konstitusi kita, bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas negara, karena itu, kami di Pemerintah Kota Pariaman menjadikan Pendidikan sebagai Education Political Mainstream yang artinya kebijakan yang mengarusutamakan pendidikan.
“Jangan sampai ada anak yang tidak merdeka, karena mereka tidak ada dana untuk kuliah, untuk itu, Pendidikan itu adalah tanggung jawab pemerintah dan tugas kita bersama,” ujar Wali Kota Pariaman, Genius Umar, ketika diundang sebagai salah satu narasumber Padang TV “Dialog Detak Sumbar“, dengan tema Menyelamatkan Ratusan Mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) Terancam Putus Kuliah, yang disiarkan secara live pukul 19.30 WIB, di Studio Padang TV, Graha Pena Padang, Lubuk Buaya, Kota Padang, Selasa malam (7/2).Selain Wali Kota Pariaman, Narasumber lainya adalah Mantan Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigue, dan Presiden BEM FK UNAND, Yodra Muspierd dengan dipandu oleh Host Oktafril Febriansyah.
Kota Pariaman, telah menggratiskan sekolah dari tingkat TK, SD, SMP sampai SMA secara gratis, karena SMA/SMK berada di Provinsi, kita membuat kebijakan bantuan keuangan Khusus (BKK) yang setiap tahunya kita berikan ke Provinsi Sumbar, agar anak-anak Kota Pariaman SMA nya gratis.
“Belum lagi kita mempunyai program unggulan SAGA SAJA (Satu Keluarga Satu Sarjana), dimana anak-anak dari keluarga kurang mampu, kita kuliahkan di kampus-kampus vokasi yang ada di indonesia, dan hal ini telah kita lakukan sejak 4 tahun yang lalu, ketika saya terpilih menjadi Wali Kota Pariaman di 2018 lalu,” ungkapnya.
Genius mengatakan awal dirinya mendapat kabar tentang ratusan mahasiswa UNAND yang terancam putus kuliah karena tidak terverifikasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) nya, ketika menerima penghargaan dari Ombudsman tentang Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2022, dan banyak wartawan yang menanyakan hal ini kedirinya.
“Karena itu, saya menjawab sederhana saja, bagi mahasiswa UNAND yang tidak lulus KIP K ini, yang berasal dari Kota Pariaman, yang dibuktikan dengan KTP domisili Kota Pariaman, bisa malapor ke Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pariaman, nanti akan kita cek ulang, dan apabila memang layak, pemerintah Kota Pariaman akan siap membantu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Genius menuturkan bahwa, sebenarnya hal ini dapat kita selesaikan secara bersama, dalam hal ini semua stakeholder ikut terlibat, mulai dari pihak UNAND sendiri, Pemerintah Provinsi, Bupati/Walikota, para perantau dan pemerhati pendidikan, kalau semua turun tangan dan siap menjadi orangtua angkat atau membantu para mahasiswa ini, tentunya hal seperti ini tidak perlu terjadi, ulasnya.
“Kalau semua pihak sudah turut serta dalam memberikan solusi terhadap masalah mahasiswa ini, saya kita anak-anak Sumbar yang kuliah di UNAND ini dapat terus meneruskan kuliahnya, karena kita menginginkan, mereka nantinya setelah lulus kuliah, dapat membantu perekonomian keluarganya, walaupun program SAGA SAJA hanya untuk Politeknik, karena ini emergency, saya kira kita dapat membantu mereka,” tutupnya. (J)