Oleh: Verinita
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univ.Andalas)
PadangTIME.com – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki daya tarik wisata yang beragam seperti wisata alam berupa keindahan alam, beragam wisata kuliner, wisata budaya dan wisata sejarah. Salah satunya adalah Provinsi Sumatera Barat yang juga memiliki daya tarik wisata seperti keindahan alam, kuliner, dan warisan sejarah.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan domestik tahun 2020 ke beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Barat menunjukkan angka yang meningkat seperti yang terjadi di kota Padang yaitu mencapai 2.621.929. Jumlah wisatawan domestik mengalami tren peningkatan dari triwulan II 2020. Jumlah wisatawan domestik tercatat membaik dari 71,4% di triwulan III 2020 menjadi 59,5% pada triwulan IV 2020. Peningkatan tersebut sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat karena era new normal. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya wisatawan kategori wisatawan domestik saat hari besar nasional (Dinas Pariwisata Sum-Bar, 2021).Keadaan ini terjadi saat era new normal dan di harapkan untuk keadaan normal tahun 2022 ini kunjungan wisatawan semakin meningkat.
Pariwisata merupakan jasa hospitality yang sangat rentan dengan perubahan perilaku konsumen. Karena itu upaya untuk menciptakan pengalaman yang positif dan mengesankan (memorable tourism experience ) di benak wisatawan menjadi upaya yang harus dilakukan agar memiliki keunggulan bersaing. Penelitian Kim dan Ritchie (2013) mengungkapkan bahwa Memorable Tourism Experience yang terdiri dari tujuh komponen pengalaman yang tidak bisa dilupakan oleh wisatawan ternyata mempengaruhi niat kembali berkunjung kembali ke destinasi dan turut berpatisipasi pada kegiatan pariwisata tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Kim, Ritchie dan McCormick (2012) yang mengatakan wisatawan berkesan dengan pengalaman dan akan berpengar pada niat berkunjung di masa depan, seperti niat untuk mengunjungi kembali dan mengikuti kegiatan yang sama. Dan mengklasifikasikan memorable tourism experience ke dalam tujuh subvariabel yaitu hedonism, yang merupakan pengalaman wisatawan berkaitan dengan perasaan. Yang kedua adalah Novelty yaitu perasaan psikologis dari hasil kebaruan berdasarkan pengalaman baru yang dirasakan , unik, pengalaman yang berbeda dari pengalaman sebelumnya dan pengalaman terhadap sesuatu yang baru. Yang ke tiga adalah local culture adalah belajar tentang budaya lokal, termasuk cara hidup penduduk serta bahasa lokal. Ke empat refreshment, melepaskan diri dari kebosanan dan mencari kesendirian, atau relaksasi, dengan melibatkan diri dalam pengalaman perjalanan destinasi. Ke lima adalah meaningfulness adalah perasaaan yang dialami wisatawan yang penuh makna ketika berwisata di suatu destinasi.Yang ke enam yaitu Involvement, tingkat keterlibatan seseorang dengan pengalaman wisata dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat dan mendapatkan kembali pengalaman masa lalu dengan jelas. Yang ke tujuh adalah knowledge yaitu adanya keinginan wisatawan yang ingin mempelajari sesuatu hal baru dan mengembangkan keterampilan baru yang merupakan hasil dari pengalaman pariwisata yang mereka kunjungi.
Berdasarkan konsep teori dinyatakan bahwa memorable tourism experience berperan penting kepada niat berkunjung kembali ke destinasi wisata yang pernah dikunjungi tersebut. Tetapi berdasarkan hasil penelitian Tim Peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang terdiri dari Verinita, Syuryatman Desri, Musnaini dan Ranny Fitriana Faisal, ternyata dari tujuh subvariabel yang diteliti hanya tiga yang berperan penting dalam meningkatkan niat berkunjung kembali ke destinasi wisata di provinsi Sumatera Barat. Hal ini berarti pengaruh dari mendapatkan pengalaman wisata yang baru, unik dan berbeda dengan pengalaman sebelumnya sangat kecil terhadap niat berkunjung kembali ke destinasi wisata. Begitu juga dengan refreshment tidak berpengaruh penting dalam meningkatkan niat berkunjung kembali.Hal ini berarti bahwa wisatawan merasakan terbebas dari rutinitas sehari hari saat berwisata ternyata berpengaruh kecil pada pembentukan niat berkunjung kembali. Demikian juga pada subvariabel involvement dan knowledge yang kecil pengaruhnya kepada niat berkunjung kembali. Hal ini berarti bahwa keterlibatan dan partisipasi wisatawan serta pengetahuan mengenai destinasi wisata memiliki pengaruh yang kecil kepada niat berkunjung kembali ke destinasi wisata di provinsi Sumatera Barat.
Keadaan ini mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan niat berkunjung kembali ke destinasi wisata, pemerintah provinsi Sumatera Barat harus mengoptimalkan dan meningkatkan pengalaman berwisata yang mengesankan melalui menciptakan atmosfir wisata yang benar benar menciptakan pengalaman wisata yang menyenangkan (hedonism). Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan layanan wisata yang hospitality dari semua stakeholder yang terlibat di sektor pariwisata. Meningkatkan pengalaman wisata yang tidak terlupakan dapat dilakukan melalui menciptakan kesan yang baik dan menjadi tuan rumah yang ramah dan sadar wisata sehingga meningkatkan keingintahuan wisatawan untuk mengenal budaya local (local culture). Demikian juga dengan menciptakan aktifitas dimana wisatawan tersebut merasa melakukan sesuatu yang berarti dan penuh makna selama mengunjungi destinasi wisata di Sumatera Barat.Hal ini juga dapat dioptimalkan melalui peningkatan kualitas destinasi wisata yang menjadi kunjungan terfavorit wisatawan yaitu Jam Gadang, Lembah Harau dan Kawasan Mandeh sebagai peringkat satu, dua dan tiga berdasarkan hasil survei yang sudah dilakukan. Dan menempatkan kota Padang, Kota Bukittinggi dan Kabupaten Limapuluh Kota sebagai kota/ kabupaten tujuan utama untuk berlibur bersama keluarga.(PT)