Padang TIME.com-Pemprov DKI Jakarta menginisiasi kolaborasi dengan startup dan masyarakat dalam pengembangan City 4.0 untuk mengatasi permasalahan perkotaan. Dalam hal ini, 8 perusahaan startup ikut berperan serta, termasuk perusahaan berbasis Vision AI pertama di Indonesia, yakni Nodeflux. AI atau Artificial Intelligence merupakan teknologi komputer yang mampu berpikir cerdas layaknya manusia. Melalui kecanggihan AI, komputer dapat melakukan sejumlah kemampuan manusia dengan lebih efektif dan efisien, mulai dari cara berpikir, melakukan analisis, dan memberikan rekomendasi untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan sebuah permasalahan yang dihadapi suatu instansi atau wilayah/kota.

Program kolaborasi yang diusung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini akan mendukung tercapainya pengembangan City 4.0 melalui teknologi Artificial Intelligence, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi dari Nodeflux dalam mengembangan Smart Governance, yang berguna untuk pengembangan dan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka transparansi penerimaan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dilansir dari data milik Jakarta Smart City, potensi pendapatan dari pembayaran pajak yang tertunda menjadi sebuah tantangan setiap tahunnya bagi badan pemerintahan provinsi DKI Jakarta, dimana sumber potensi pajak hilang dikarenakan BDU (Belum Daftar Ulang), sedangkan pajak kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang utama pendapatan daerah.

“Kebutuhan masyarakat diberikan solusi oleh startup terkait, termasuk Nodeflux. Dari sisi kami (pemerintah) adalah sebagai penyedia layanan, pembuat regulasi, dan punya kewajiban konstitusional untuk membentuk kota yang nyaman, tertib, dan aman bagi masyarakat. Uji coba yang dilakukan dengan Nodeflux, sebagai perusahaan Vision AI di Indonesia, berpotensi untuk meningkatkan efisiensi dalam penerimaan pajak, khususnya pajak kendaraan, dan juga membangun budaya taat pembayaran pajak bagi masyarakat” kata Atika Nur Rahmania, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika (Diskominfotik) DKI Jakarta.

Melalui uji coba atau Proof of Concept (PoC) dalam satu kuartal tahun 2019, informasi yang didapat dari Jakarta Smart City, terdapat kenaikan potensi penerimaan pendapatan Pemprov DKI Jakarta sejumlah kurang lebih 144 miliar rupiah dari enam titik CCTV yang tersebar merata di wilayah DKI Jakarta. Proyek uji coba ini dilakukan dengan dengan menitikberatkan pada analisa dari License Plate Recognition, yang kemudian datanya disesuaikan dengan sumber data di sistem perpajakan guna mencari potensi pendapatan daerah yang selama ini tersembunyi lantaran tidak dibayarkan oleh wajib pajak.

“License Plate Recognition yang dimiliki Nodeflux, merupakan sebuah analisa yang mampu mengenali dan membaca plat nomor kendaraan dengan teknologi Vision AI platform kami – VisionAIre yang dilatih untuk membaca plat nomor dalam berbagai kondisi, baik dari sisi pencahayaan, kondisi cuaca, kualitas gambar, hingga jarak, untuk dapat memberikan analisa secara real-time. Tantangan menarik yang ditemui dari tim AI scientist kami adalah tren penggunaan plat nomor di motor yang biasanya dibengkokkan.” jelas Meidy Fitranto, Co-Founder dan CEO Nodeflux.

Peningkatan potensi penerimaan pendapatan Pemprov DKI Jakarta ini dapat dilakukan dalam skala yang lebih besar hingga membawa lebih banyak manfaat, dari segi penerapan berbasis AI untuk operasional pemerintah dan juga mendukung masyarakat dapat memproses pembayaran pajak kendaraan lebih mudah.

Kemampuan teknologi Artificial Intelligence yang dikembangkan Nodeflux selanjutnya akan diimplementasi di beberapa pilar dari pembangunan kota pintar selain Smart Governance, antara lain: layanan optimalisasi pemanfaatan transportasi publik dan kendaraan pribadi di wilayah DKI Jakarta untuk menunjang Smart Mobility, pelayanan optimalisasi infrastruktur pemerintah dalam fungsi pengawasan terhadap volume air secara berkala dalam rangka pencegahan bencana banjir di wilayah DKI Jakarta dalam menunjang Smart Living, dan pelayanan optimalisasi infrastruktur pemerintah dalam mengelola data dan informasi terkait kunjungan tempat wisata dalam menunjang Smart Tourism.

bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini