AYO MEMBACA !!

BERITA TERBARU

Kejenuhan dengan Informasi pada Media Sosial

Oleh:  Rayna Kartika, SE, MCom, Ak, CA  (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas                                     Andalas   Padang)

Padang TIME,com – Kejenuhan akan informasi pada media sosial atau yang dikenal dengan istilah fatigue menyebabkan prilaku pengguna media sosial menjadi apatis. Prilaku ini dipicu oleh informasi yang disajikan pada media sosial tersebut merupakan informasi yang tidak berkualitas. Mengingat pentingnya kualitas informasi tersebut, maka perlu ada tindakan khusus dalam penyebaran informasi pada media sosial. Sebagai contohnya adalah tindakan filter and share, yaitu suatu prilaku yang menyaring informasi baru setelah itu menyebarkan informasi tersebut.

Fatigue atau kejenuhan adalah suatu kondisi dari seseorang yang merasa bosan atau tidak memiliki semangat dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas lebih lanjut. Kondisi ini bisa terjadi apabila seseorang terlalu banyak mendapatkan informasi yang tidak benar atau simpang siur. Pada keadaan fatigue, seseorang umumnya memerlukan suatu keadaan yang berbeda dari biasanya untuk mengatasi kejenuhan tersebut.

Informasi yang berkualitas ditandai dengan beberapa karakteristik, diantaranya adalah relevant yaitu suatu informasi dapat digunakan dalam pengambilan keputusan nantinya. Reliable atau dapat diandalkan yang juga berarti bahwa suatu informasi telah teruji kebenarannya. Complete atau lengkap, yaitu menggambarkan suatu informasi yang disajikan secara lengkap sehingga dapat dimengerti, dan yang terakhir adalah timely atau tepat waktu dimana informasi tersebut tidak daluarsa dalam penyampaian.

Jika informasi yang disebarkan memiliki karakteristik diatas, kejenuhan akan media sosial dapat teratasi karena penyebab utama kejenuhan tersebut adalah konsumsi yang berlebihan dari informasi yang bersifat tidak benar atau hoax. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya seseorang menyebarkan suatu informasi yang berkualitas? Pertanyaan ini bisa dijawab jika penyebar informasi telah mengukur kualitas informasi terlebih dahulu dengan beberapa karakteristik diatas. Jika informasi tersebut telah memenuhi karakteristik tersebut, maka dapat dinilai bahwa informasi tersebut telah berkualitas dan memiliki nilai tambah, sehingga informasi tersebut dapat di sebarkan bagi yang membutuhkan atau yang berkepentingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini