Keindahan Pantai Air Manis Kota Padang Disore Hari

0
3247

PadangTIME.com _ Pantai Air Manis Kota Padang objek wisata kota Padang yang tidak asing lagi oleh masyarakat Sumatera Barat apalagi Dipantai ini terletaknya lokasi Legenda Malin Kundang.

Setiap wisatawan yang datang ke kota Padang yang sering diminati dan menjadi penasaran untuk dikunjungi adalah Batu Malin Kundang yang seolah olah ada didunia nyata.

Jika berbicara tentang anak durhaka, pikiran kita pasti langsung tertuju kepada legenda Malin Kundang. Dan jika Anda akan menghabiskan liburan di Sumatera Barat, jangan pernah melewatkan agenda berkunjung ke objek wisata Pantai Air Manis dan melihat Batu Malin Kundang. Batu yang menjadi simbol anak durhaka ini akan membuat Anda terkagum-kagum karena bentuknya yang memang menyerupai seorang laki-laki yang tengah bersujud atau tertelungkup menghadap tanah. Tidak jauh dari Batu Malin Kundang di sekitarnya terdapat bebatuan-bebatuan besar yang tersebar tersebut diperkirakan adalah kapal besar milik Malin Kundang yang juga berubah menjadi batu.
Objek Wisata

Keberadaan Batu Malin Kundang ini sangat menarik perhatian para wisatawan. Bentuknya yang menyerupai manusia ini sangat membuat banyak orang penasaran ingin melihatnya. Dan untuk mengunjungi Batu Malin Kundang ini tentunya tujuan utamanya adalah Pantai Air Manis. Pantai dengan pasir yang berwarna putih kecoklatan ini apabila air lautnya pasang naik, maka ombaknya akan menghempas batu tersebut dan bahkan dapat menutup Batu Malin Kundang ketika air laut pasang besar, maka batu-batu itu akan menyerupai dinding kapal yang sudah pecah, pastinya akan sangat terlihat indah.

Pantai Air Manis PadangTidak hanya itu, jika air laut sedang surut, Anda pun bisa berjalan sejenak ke Pulau Pisang, sebuah pulau kecil dengan luas sekitar 1 Hektar yang terletak tidak jauh dari tepian Pantai Air Manis. Perjalanan menuju pulau tersebut dapat ditempuh dengan berjalan kaki saja. Pulau ini dapat dijadikan sebagai tempat peristirahatan sementara sambil menyantap bekal makanan yang Anda bawa. Namun perlu diingat, Anda tidak bisa berlama-lama berada di Pulau Pisang ini karena beberapa jam kemudian air laut akan berangsur-angsur naik, sehingga Anda tidak dapat lagi kembali ke tepian Pantai. Seperti pantai-pantai lain, Pantai Air Manis juga bisa dijadikan tempat berselancar karena ombaknya cukup stabil. Kawasan Pantai Air Manis ini sering dijadikan para muda-mudi untuk tempat berkemah bersama. Untuk urusan kuliner Anda tidak perlu cemas karena lidah akan dimanjakan dengan berbagai masakan khas Padang.
Legenda Penduduk

Batu Malin Kundang di Pantai Air ManisTerbentuknya Batu Malin Kundang seperti itu bukanlah suatu kesengajaan atau karya dari seorang pemahat yang ahli. Namun Batu Malin Kundang terbentuk karena memang ada cerita dibaliknya. Dahulu kala, hiduplah seorang anak laki-laki yang bernama Malin Kundang. ia adalah seorang yatim dan hanya tinggal berdua saja dengan ibunya yang telah menjanda dan tua. Untuk membantu sang ibu, si Malin pun menjadi nelayan seperti almarhum ayahnya dahulu. Karena merasa kasihan dengan ibunya, Malin Kundang memutuskan untuk pergi merantau ke kota dengan niat ingin merubah kehidupan dirinya dan ibunya agar lebih baik dan tidak hidup dalam kemiskinan terus. Lalu Malin pun meminta izin ibunya agar dibolehkan pergi merantau, walau dengan berat hati merestui permintaan sang anak, sang ibu tetap merelakan Malin Kundang untuk pergi merantau.

Batu Kapal Malin Kundang, Padang, SumateraSelama di perantauan sekalipun Malin Kundang tidak pernah kembali pulang menemui ibunya. Bertahun-tahun lamanya ibunya menanti kepulangan sang anak, selama itu pula setiap ada kapal yang mendarat sang ibu mengira itu adalah anaknya, Malin Kundang. Ternyata selama di perantauan Malin Kundang telah sukses karena dapat menikah dengan seorang putri juragan kaya tempat ia bekerja dulu. Mereka saling jatuh cinta dan juragan itu menyetujui putrinya dinikahi oleh Malin Kundang karena Malin Kundang sangat gigih dalam bekerja. Lalu setelah menikah, isteri Malin Kundang sangat ingin bertemu dengan mertuanya.

Atas permintaan isterinya akhirnya Malin Kundang setuju untuk pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan kapal besar miliknya, walaupun sebenarnya dia sangat berat hati karena ia tidak mau isterinya tahu bahwa dia berasal dari keluarga yang miskin. Kabar kepulangan Malin Kundang pun terdengar ke telinga sang ibu. Mengetahui hal itu, ibu Malin Kundang pun menunggu kedatangan kapal Malin Kundang di tepi pantai. Saat rombongan kapal Malin Kundang tiba di tepi pantai, ibu Malin Kundang langsung menghampirinya dan menyebutnya anak. Karena takut isterinya tahu, Malin Kundang menyangkal bahwa perempuan renta dan miskin tersebut adalah ibu kandungnya. Merasa tidak diakui sebagai ibu oleh anak kandungnya, ibunya pun merasa sedih dan marah, lalu ibunya pun memanjatkan doa agar Tuhan menghukum dan mengutuk anaknya menjadi batu. Saat itu langsung datanglah petir dan badai besar. Mengetahui doa sang ibu didengar Tuhan, Malin Kundang berusaha memohon maaf dengan posisi bersujud ke tanah kepada ibunya. Namun terlambat baginya karena kutukan tersebut terlanjur terjadi pada dirinya hingga ia menjadi batu, begitu juga dengan kapal dan seluruh awak kapalnya. (tis)

bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini