padangtime.com – Kab. Pesisir Selatan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pesisir Selatan Wendi, S.H.,M.Hum Menginformasikan Masa Tanggap Darurat Bencana Sudah Masuk Hari ke 6 Penangannan, Informasi Masa Tanggap Darurat Bencana Pesisir Selatan Menjadi Pantauan Seluruh Media Informasi Publik Khususnya RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 1 Padang yg terus Memantau Kondisi Bencana.
Ada 29 orang meninggal dunia, 25 orang diketemui, sisa dalam proses pencarian, 431 rumah rusak berat, lebih dari 5.291 rumah rusak ringan dan rusak sedang, 20 jembatan roboh, 78 sekolah dan 72 puskesmas terendam, 332 Masjid dan Musholla terendam, dan lebih dari 444 ekor sapi mati, di sampaikan Kepala Dinas Kominfo secara Virtual melalui RRI 1 Pro Padang, Rabu (13/03).
Dalam Dialog Khusus tanggap bencana ini Presenter RRI Pro 1 Pdang Tito Oktri memberikan pertanyaan kepada Kadis Diskominfo terkait pembuatan dapur umum, dan tmpat pengungsi sementara.
Wendi menjelaskan data 14 Dapur Umum/Mandiri (DUM) dititi terdampak antara lain : DUM Kabupaten /Dinsos, DUM, Barung2 Balantai Tarusan (prop), DUM Bungo Pasang Salido IVJurai, DUM Tambang IV Jurai, DUM Dila Sutera, Inam Mama Sutera, DUM Kayu Aro Sutera, DUM Lubuk Sarik Kambang Utara, DUM Kampung Akad Kambang Utara, DUM Ganrting Kubang Kambang Utara, DUM Batang Kapas, DUM Pancung Soal, DUM Ranah Pesisir,dan DUM Kec. Bayang.
“80% rumah warga terdampak dan sebagian besar belum bisa masak karena peralatan dapur dan elektronik terendam dan hanyut, untuk tenda pengungsian tidak terllu aktif, karna warga banyak mengungsi kerumah saudara,warga terdekat dan kampung sekitar, untuk tenda kita tidak kekurangan tapi tetap menyediakanya.’’ pungkasnya.
Terkait dengan penanganan pasca bencana, Kepala Dinas Kominfo menjelaskan pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upacaya tanggap darurat,seperti membuka isolasi wilayah yang sulit untuk diakses dalam memberikan bantuan berupa bahan makanan, air, obat obatan dan pakaian. oleh karena itu pemerintah daerah dan semua unsur terkait termasuk bantuan donasi dari berbagai pihak terus berupaya dalam menyalurkan seluruh bantuan untuk warga terdampak.
“Petugas PU PDAM sudah melakukan penanganan infranstruktur PDAM yang juga rusak, sampai hari ini masih terjadi kekurang air bersih, tapi secara berangsur PDAM sudah menyalurkan melalui tengki- tengki yang kami punya dengan mengambil air sungai yg mulai jernih dengan menggunakan pompa.” terangnya.
Dialog khusus ini juga menghadirkan 2 Narasumber lain yaitu prof Ir. Abdul hakam M. Pd, Mt, Phd selaku pengamat sosial Universitas Andalas dan fajar Sukma selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar.
pengamat sosial Universitas Andalas menjelaskan Pemberian bantuan tanggap Darurat Bencana di pessel harus cepat dan merata untuk masyrakat yang terdampak.
“Peran dari Wali Nagari sangatt perlu di perhatikan dalam permasalahan ini.’’ ungkap Prof Hakam.
fajar Sukma berharap aksi tanggap darurat diselesaikan segera dalam waktu 14 hari, untuk data yg diberikan Pemerintah Kabupaten Pessel bisa dijadikan bahan untuk tindakan yang dilakukan, dan hal hal yang menjadi kendala dilapangan.
“untuk sekarang sudah ada perkembangan yang signifikan, kita akan berkolaborasi degan pemerintah daerah sebagai fungsinya BPBD sebgai kordinator di lapangan.” Jelasnya.
Dalam statement terakhirnya Kepala Dinas Kominfo Pesisir Selatan atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terimakasi kepada seluruh unsur yang bahu membahu melakukan penanggulanganan bencana di Pessel, sepeti BNBP Sumbar, BPBD Prov Sumbar, Pemerintah Provinsi, Komunitas yg telah memberikan donasi dan support, Kementrian PU yAg berjanji dalam wktu 2 minggu seluruh infranstruktur yang terdampak akan segera dipulihkan, dan kepada seluruh media informasi publik yang terus memantau kondisi bencana di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan.
“Sampai hari ini kita masih berjibaku membenahi pangan, sandang, papan yg terdampak bencana, semoga dalam waktu sesegera mungkin semua kembali dengan normal.’’ tutupnya. (pt)