Padang TIME – Perhimpunan Homestay Pesisir Selatan (PHPS) Sumbar menyiapkan 632 kamar dengan diskon 10 persen dari tarif normal untuk wisatawan selama musim liburan Idul Fitri 1443 H.
Ketua PHPS Dena mengatakan, pihaknya juga telah memesan 20 rumah warga yang memiliki fasilitas setara homestay untuk mengantisipasi terjadinya kunjungan wisatawan tahun ini.
“Karena dalam dua tahun terakhir terjadi human traffic akibat penanganan pandemi COVID-19,” ungkapnya.
Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri telah menetapkan cuti atau hari libur bersama untuk Idul Fitri 1443 Hijriah mulai 19 April 2022 hingga 6 Mei 2022.
Hal itu tertuang dalam SKB 375 Tahun 2022 nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menpan-RB Nomor 963 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.
Ia melanjutkan, homestay tersebar di setiap kecamatan yang ada, namun sebagian besar atau sekitar 60 persen berada di Painan, Kecamatan IV Jurai dan Kecamatan Koto XI Tarusan atau sekitar kawasan Mandeh.
Setiap kamar homestay memiliki fasilitas seperti tv, AC, kamar mandi dan toilet di dalam kamar serta menyediakan air mineral gratis untuk setiap tamu yang menginap.
Untuk harga bervariasi antara Rp 350 ribu hingga Rp 800 tergantung kapasitas dan fasilitas di dalam kamar, bahkan ada kamar yang tersedia dengan harga Rp 35 ribu per ekor.
“Kami memperkirakan puncak kunjungan wisatawan akan terjadi sekitar 4 Mei hingga 5 Mei atau H+3 hingga H+4,” ujarnya.
Menurutnya, besaran tarif yang berlaku untuk setiap homestay di Pesisir Selatan sudah sesuai kesepakatan dengan pengelola beberapa waktu lalu yang tergabung dalam PHPS.
Apabila terjadi kenaikan tarif tamu dapat dilaporkan kepada pihak pengelola melalui kontak pengaduan yang akan dipasang di masing-masing homestay untuk memastikan kepastian harga bagi wisatawan.
Pihak pengelola akan memberikan teguran atau teguran pertama bagi pengelola yang melanggar atau dilaporkan kepada pembinaan yaitu pemerintah kabupaten. “Bisa saja dikeluarkan dari keanggotaan,” jelasnya.
Adapun potongan harga yang diberikan, ia menegaskan sebagai bentuk syukur atas dibukanya kembali kunjungan wisatawan setelah dua tahun hadir.
Kemudian salah satu bentuk dukungan bagi pelaku usaha untuk pengembangan pariwisata daerah. Kalau biasanya musim liburan panjang tarifnya naik, tapi untuk Pantai Selatan hanya ada diskon.
“Kami memohon kepada Allah SWT semoga ini menjadi awal yang baik bagi para pelaku usaha di bidang pariwisata nasional, khususnya bagi pengelola homestay di Pesisir Selatan,” ujarnya. (pt)