PadangTIME.com | Harga cabai merah pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pesisir Selatan dalam sepekan terakhir ini melonjak drastis. Sehingga kenaikan harga tersebut membuat kaum ibu rumah tangga mengeluh.
Kenaikan komoditi pokok ini terus naik dalam beberapa hari belakangan. Pada pekan lalu harga cabai juga mulai merangkak naik, dari Rp. 75.000 per kg menjadi Rp.80.000 per kg. Namun sekarang harga cabe tembus Rp.100.000 per kg
Selain cabai, harga bawang merah juga ikut merangkak naik, semula harga bawang Rp.25.000 hingga Rp.30.000 per kg, namun sekarang naik menjadi Rp.50.000 per kg.
Tingginya lonjakan harga komoditi pokok ini membuat banyak konsumen menjerit. Meskipun begitu, masyarakat terpaksa tetap membeli lantaran cabai dan bawang merah merupakan bahan pokok untuk masakan sehari-hari, namun pembeliannya dikurangi dibanding waktu harga masih stabil.
” Belanja cabai dan bawang merah dikurangi dari biasanya, karena harga yang sangat tinggi. Karena ini merupakan kebutuhan untuk memasak jadi kita harus membeli,” ucap Tika salah seorang ibu rumah tangga, Minggu (03/7) di Salido.
Tadi di pasar tradisional Sago-Salido Kecamatan IV Jurai harga cabai dari pagi hingga pukul 10.00 wib sudah naik menjadi Rp.90.000 per kg, namun setelah agak siang melonjak drastis menjadi Rp.100.000 per kg.
” Harga cabai pagi hari di Pasar Tradisional Sago-Salido Rp. 90.000 per kg, namun siang hari naik lagi menjadi Rp. 100000 per kg. Jadi biasa kita beli cabai 1 hingga 2 kg, namun hari ini kita beli setengah saja,” ulasnya.
Dirinya berharap harga komoditas pokok di pasaran secepatnya stabil, sehingga tidak membebankan ditengah kondisi ekonomi yang sulit.
Murni (45) salah seorang pedagang mengatakan, naiknya harga cabai dan bawang merah saat ini karena pasokan bahan komoditi tersebut kurang. Cuaca yang tidak bagus juga merupakan salah satu faktor melonjaknya harga cabai dan bawang merah, karena cuaca buruk membuat petani gagal panen.
” Kurangnya pasokan cabai dan bawang merah serta faktor cuaca yang tidak bagus salah satu penyebab naiknya harga komoditi tersebut,” tuturnya. (pt)
bebi
