AYO MEMBACA !!

BERITA TERBARU

Dampak Hype K-Pop dan K-DramaTerhadap Masyarakat Indonesia

  Oleh :Zahra Aulya

            Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas

Padang TIME.com -K-pop dan K-drama sudah menjadi fenomena global yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini, tak terkecuali di Indonesia. Berkat popularitasnya yang tinggi, hal ini telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek di kehidupan masyarakat Indonesia, terkhusus pada generasi Z. Fenomena ini bermula sejak munculnya boyband dan girlband K-pop seperti TVXQ, Super Junior, Big Bang dan Girls’ Generation yang menjadi populer di kalangan penggemar musik muda. K-pop mulai masuk ke Indonesia pada awal tahun 2000-an melalui berbagai saluran, seperti acara award music ataupun industri Korea lainnya yang ditayangkan di televisi nasional. Contohnya seperti Mnet Asian Music Award yang pernah ditayangkan di Indosiar. Popularitas K-pop semakin meningkat setelah munculnya BTS dan  Blackpink yang sekarang telah mendunia. Berikut beberapa contoh girlband dan boyband Korea yang akhir-akhir ini sedang populer antara lain, NCT, Enhypen, The Boyz, AESPA, TWICE, ITZY, TXT, NewJeans, StrayKidz, dan masih banyak lagi. Selain K-pop, K-drama juga telah berhasil memikat hati penonton Indonesia dengan jalan cerita yang menarik, visual yang indah, serta aktor dan aktris yang berbakat. Banyak stasiun televisi Indonesia yang menayangkan drama Korea, sementara bioskop-bioskop di Indonesia juga sering menayangkan film-film Korea., hal ini lah yang menyebabkan film dan drama korea dikenal banyak oleh masyarakat Indonesia. Drama Korea seperti “Boys Over Flowers” dan “Descendants of the Sun” yang telah hits di Indonesia dan memicu demam K-Drama.

Pengaruh yang disebabkan oleh popularitas ini pun beragam. Ada yang berdampak baik terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, dan ada pula yang berdampak negatif. Dampak positifnya antara lain, K-Pop dan K-Drama ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap budaya dan bahasa Korea. Banyak orang yang mulai belajar bahasa korea untuk memahami lagu dan drama kesukaan mereka. Bahkan, ada yang bisa berbahasa korea dengan hanya rajin menonton K-Drama dan mendengarkan lagu-lagu Korea. Hal ini dapat meningkatkan peluang kerja serta wawasan baru bagi masyarakat Indonesia.

Selain di bidang budaya dan bahasa, K-pop dan K-drama ini juga membawa dampak positif di bidang ekonomi Indonesia. Pada dasarnya, meskipun mungkin tidak terlalu terlihat jelas, K-pop dan K-drama memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia dalam beberapa aspek. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan Indonesia di sektor pariwisata Korea Selatan. Selain itu, Korea sering sekali menjadikan Indonesia sebagai target pasarnya, hal ini dikarenakan tingginya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap industri dan budaya Korea. Hal ini juga dapat dilihat dari peningkatan penjualan produl lokal, yang dimana banyak pengusaha lokal menggunakan artis K-pop atau aktor dan aktris Korea Selatan sebagai brand ambassador mereka, yang hal ini turut meningkatkan minat konsumen terhadap produk-produk lokal. Dan masih banyak lagi produk-produk Korea Selatan yang menjadi populer di Indonesia, seperti makanan, kosmetik, dan fashion.

Namun, disamping dampak positif yang diberikan, popularitas K-pop dan K-drama ini juga memberikan dampak negatif. Seperti mendorong konsumerisme yang berlebihan atau impulsive buying. Banyak orang yang menghabiskan banyak uang untuk membeli merchandise  K-Pop dan K-Drama. Bagi orang tua yang harus memenuhi kebutuhan anak-anak mereka yang terobsesi dengan budaya Korea, mungkin akan menjadi tantang tersendiri. Obebsesi terhadap K-Pop dan K-Drama yang berujung pada fanatisme juga bisa jadi hal yang berbahaya. Beberapa orang melupakan budaya mereka sendiri karena mereka terlalu berfokus pada budaya Korea. Hilangnya rasa nasionalisme dan indentitas dapat terjadi karena hal ini. Selain itu, standar kecantikan Korea Selatan yang sering ditampilkan dalam K-Pop dan K-Drama seperti, kulit putih, hidung kecil dan mancung, bibir yang kecil dan sejenisnya, dapat membuat tingkat ketidak percayaan diri masyarakat Indonesia meningkat. Mereka akan merasa tidak percaya diri dengan penampilan mereka sendiri. Hal tersebut mungkin dapat memicu terjadinya masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Maka dari itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk selalu menyaring apa saja yang masuk dari budaya luar. Kita dapat menikmati aspek-aspek tertentu dari budaya pop Korea sambil tetap melestarikan dan memajukan budaya Indonesia, yang merupakan budaya asli kita. Sebagai contoh, suara dan gaya K-Pop telah mempengaruhi grup-grup musik Indonesia, tetapi mereka tetap mempertahankan keunikannya. Hal yang sama juga terjadi pada industri film drama dan televisi di Indonesia, yang masih menciptakan materi yang menangkap esensi budaya daerah.

Jadi, kesimpulannya, K-Pop dan K-Drama telah menjadi fenomena global yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di Indonesia, hal ini mempengaruhi banyak aspek di kehidupan masyarakat Indonesia. Popularitas Kpop mulai merambah di Indonesia sejak awal tahun 2000-an melalui berbagai saluran, seperti acara penghargaan music dan tayangan industri Korea di televisi nasional. Tidak hanya K-Pop, K-Drama juga sukses memikat penonton Indonesia dengan jalan cerita yang menarik dan visual yang indah, serta meningkatkan pengetahuan akan budaya Korea. Pengaruh positif dari popularitas K-Pop dan K-Drama ini yaitu termasuk peningkatan minat belajar bahasa dan budaya Korea, membuka peluang kerja, serta meningkatkan ekonomi Indonesia melalui wisatawan dan penjualan produk lokal. Namun, popularitasi ini juga membawa dampak negatif seperti konsumerisme berlebihan, fanatisme, dan pengaruh standar kecantikan Korea yang bisa merusak rasa percaya diri masyarakat Indonesia. Penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga keseimbangan dalam mengasdopsi budaya asing, sambil tetap memelihara dan memajukan budaya lokal sebagai identitas bangsa. Meskipun terinspirasi oleh K-Pop, musisi Indonesia tetap mempertahankan keunikan dan ciri khasnya, sementara begitu juga dengan industry film dan televisi Indonesia yang terinsipirasi dari K-Drama namun tetap menciptakan konten yang mencerminkan budaya daerah.

 

Zahra Aulya

Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini