PadangTIME.com | Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan inflasi saat ini terjadi secara global. Bahkan negara-negara maju mengalami inflasi yang sangat tinggi.
“Kalau kita melihat di beberapa negara besar seperti Amerika setelah di bulan Mei 8,6 persen inflasinya naik lagi menjadi 9,1 persen pada bulan Juni,” kata Faisal Kepada MPI, Senin (18/7/2022).
Ia mengungkapkan, biasanya tingginya angka inflasi di Amerika Serikat akan mendorong Bank Central AS (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan.
“Di negara lain juga sama, di Eropa dan beberapa negara lain. Hanya China yang relatif lebih stabil inflasinya,” ujarnya.
Menurutnya, ini tidak terlepas dari pada beberapa hal. Selain masalah geopolitik perang antara Rusia dan Ukraina, hal lain yaitu peningkatan demand pasca pandemi Covid-19 yang sudah mulai mereda.
“Mobilitas meningkat, demand meningkat, supply belum terlalu bisa mengejar demand-nya,” jelasnya.
Di sisi lain, Faisal menjelaskan, akan ada dampak dari inflasi di dunia yang tinggi ke berbagai negara berkembang termasuk Indonesia, terutama pada barang-barang impor.
“Makin tinggi tingkat impornya maka makin tinggi juga dampaknya terhadap inflasi domestik,” ujarnya. (*)
bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini