PadangTIME – Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menyebut bahwa calon bupati Solok Epyardi Asda menjadi calon kepala daerah terkaya di Pilkada Sumatera Barat 2020. Epyardi memiliki harta yang mencapai Rp 73,06 miliar.
Hal itu diketahui berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan KPK dalam acara pembekalan Pilkada berintegritas di Padang, Sumatera Barat, Kamis (26/11/2020).
Calon kedua yang memiliki harta terbanyak adalah calon wakil gubernur Sumbar Audy Djoinaldy, yakni senilai Rp 58,1 miliar.
Kemudian, calon bupati Limapuluh Kota Muhammad Rahmad yang memiliki kekayaan Rp 53,4 miliar.
Lalu, calon bupati Tanah Datar Hariadi yang tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 47,9 miliar. Selain itu, ada juga calon kepala daerah yang tidak memiliki kekayaan. Bahkan, kekayaan yang dilaporkan minus atau jumlah harta lebih kecil dari utang yang dimiliki.
Pertama yakni calon wakil bupati Sijunjung Indra Gulanan yang tercatat hartanya minus Rp3,5 miliar.
Lalu calon wakil bupati Padang Pariaman Tri Suryadi yang memiliki kekayaan minus Rp 998 juta. Kemudian,
Calon wakil bupati Pesisir Selatan Hamdanus minus Rp 295,8 juta. Berikutnya, calon bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan yang tercatat memiliki kekayaan minus Rp 121,7 juta.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar mengatakan, hasil survei KPK dan beberapa pihak lainnya memperlihatkan bahwa ada selisih antara biaya Pilkada dengan kemampuan harta pribadi para calon. Berdasarkan data LHKPN yang disampaikan oleh para calon kepala daerah kepada KPK, total kekayaan pasangan calon terlihat tidak mencukupi untuk menutup ongkos Pilkada.