“Hari ini Batik resmi memasuki pasar digital Korea Selatan. Setelah proses negosiasi berlangsung secara daring selama 7 bulan, Alhamdulillah hari ini kami berkesempatan menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antara PT Wastra Cantik Indonesia (Batik Chic) dan Idus.com,” tandas Umar Hadi, Duta Besar Republik Indonesia di Seoul setelah menyaksikan penandatanganan perjanjian secara daring antara pihak Indonesia dan Korsel.
“Harapan kami agar masuknya Batik ke situs komersial daring dapat turut menciptakan kesejahteraan tidak hanya untuk kedua pihak, tetapi juga untuk UMKM lainnya,” tegas Dubes Umar Hadi.
Lebih lanjut, Dubes Umar menekankan bahwa rampungnya perjanjian kerjasama, yang adalah suatu landmark agreement antara situs online Korsel dengan UKM Indonesia, merupakan capaian yang patut dibanggakan.
Dari persiapan, negosiasi sampai penandatanganan perjanjian ini seluruhnya dilakukan daring.
Untuk itu, terbukti bahwa pandemi Covid-19 bukanlah suatu penghalang untuk memasarkan ekonomi kreatif ke manca negara.
Batik goes to Korea dirintis oleh KBRI Seoul yang secara aktif memperkenalkan produk Batik ke pasar digital Korsel. Dalam hal ini, Idus.com, salah satu situs ekonomi digital Korsel yang menjual mayoritas produk buatan tangan, menyampaikan ketertarikannya untuk impor produk Indonesia berupa aksesoris dari Batik dan kain tradisional.
“Idus.com memutuskan untuk mengenalkan Batik Indonesia di situsnya melalui merek Batik Chic yang memiliki garis rancangan busana yang apik dan simple, tepat mewakili citra wanita Indonesia dan Korsel yang cerdas, cantik, dan berbudaya di abad-21,” tegas Donghwan Kim, CEO Idus.com yang disampaikan oleh Danny Jeon.
“Suatu quantum leap untuk Batik Chic dapat menjalin kemitraan dengan Idus.com situs online ternama Korsel.
Terima kasih khusus kepada Dubes Umar Hadi dan jajaran KBRI Seoul yang tidak kenal lelah mencari jalan untuk tembus pasar digital Korsel. Kami berharap Perwakilan RI lainnya turut aktif melakukan kegiatan untuk promosi Batik meski secara daring guna mendukung keberlangsungan UKM Batik dan kain tradisional lainnya di Indonesia,” demikian tanggapan Novita Yunus, Pendiri dan Perancang Batik Chic (PT Wastra Cantik Indonesia).
Penyelesaian perjanjian tidak lepas dari kerja keras pihak terkait termasuk Bank Negara Indonesia (BNI) kantor cabang Seoul, sejalan dengan komitmen BNI Pusat untuk terus mendorong UKM Indonesia go global.
 Batik goes to Korea diharapkan dapat menjadi perintis penguatan akses produk ekonomi kreatif Indonesia ke pasar Korsel, khususnya menjelang penyelenggaraan World Conference on Creative Economy dan KTT G20 di Indonesia di tahun 2022.
bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini