PadangTIME.com – Memakan dari hasil riba satu dosa besar namun praktiknya masih banyak masyarakat yang bingung dengan praktik riba tersebut dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang terkait dengan transaksi perbankan. Riba bermakna tambahanĀ atauĀ meminta kelebihan uang dari nilai awal. Secara lebih spesifik lagi riba adalah meminta tambahan uang dari pinjaman awal baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan prinsip syariah Islam. Dalam hal ini pinjam meminjam atau jual beli tersebut masuk kategori transaksi yang haram hal ini dikatakan Sekretaris Umum MUI Kota Padang, Mulyadi Muslim selaku pembahas Beda Buku Bahagianya PNS Tanpa Ribaā yang ditulis Linda Juliharti dan Nofri Yandi pada acara beda Buku Bahagianya PNS Tampa Riba Minggu (22/09/2019) di Convention Center STKIP PGRI Padang.
Mulyadi Muslim menjelaskan ābagaimana bahaya riba. Melakukan Riba sama dengan seorang anak melakukan perbuatan zina dengan ibu kandungnya, Begitulah bahaya melakukan transaksi Riba yang dilarang agama Islam. Dengan membaca buku berjudul āBahagianya PNS Tanpa Ribaā dapat memberikan pedoman dalam kehidupan sehingga terhindar dari riba”.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba,Ā tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.Ā Keadaan mereka yang demikian itu disebabkan mereka berkata (berpendapat) bahwa sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka,Ā mereka kekal di dalamnya.āĀ (QS. Al Baqarah [2]: 275)
Pada kesempatan ini Wali Kota Padang Mahyeldi mengapresiasi hasil karya tulis Linda Julihati dan Nofri Yandi yang telah berhasil menulis buku dari pengalaman hidupnya yang telah dipraktekkan selama menjadi PNS yang dapat dijadikan contoh dan tauladan bagi masyarakat khususnya PNS yang selama ini sering menggunakan SK sebagai jaminan untuk membeli barang atau kebutuhan hidup yang tidak terjangkau .
Buku yang ditulis Linda Juliharti, salah seorang PNS guru SDN di Kota Padang itu menceritakan kisah hidupnya sebagai seorang PNS yang diangkat menjadi pengawai semenjak tahun 2011 lalu, dan memiliki kendaraan roda dua, mobil, tanah tanpa meminjam uang ke bank, bahkan bisa membeli cash ungkap Mahyeldi
Mahyeldi menambahkan pantas ditiru, dan diteladani kreativitas menulis dan memilih kehidupan untuk tidak berhutang di Bank atau tidak menggadaikan Sk,ā jelasnya. . ā
Mahyeldi yang juga ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumbar itu mengatakan, sudah sepatutnya para pegawai untuk tidak menyimpan SK kepegawaianya di Bank. Sebab, saat ini Pemerintah Kota Padang sedang mengusahakan bagaimana Bank daerah di Kota Padang dapat menyediakan transaksi berbasis syariah. “Kita akan cobah take over Bank BPR dan Bank Nagari supaya bisa bertranspormasi menjadi bank syariah, sehingga keuangan di Kota Padang dikelolah secara islami,ā.

Mahyeldi berharap, melalui buku ini dapat mensosialisasikan kepada ASN Kota Padang dan masyarakat di Indonesia agar bisa bertransaksi sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan aturan yang ada di negara Indonesia.
Acara Beda Buku Bahagianya PNS Tanpa Riba dipandu oleh Dr. Muhammad Sobri selaku moderator yang juga Sekretari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) kota Padang.
Sementara itu, penulis buku āBahagianya PNS Tanpa Ribaā Linda Juliharti mengatakan, buku ini ditulis bertujuan untuk merubah pandangan masyarakat dan PNS yang selalu menggunakan SK sebagai jaminan untuk meminjam ke Bank untuk mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan para PNS.
Linda Juliharti menambahkan banyak PNS yang menggadaikan Sk-nya ke pihak Bank yang bermuara pada riba,ā jelasnya. Para PNS banyak yang mengaku bahwa SK PNS sama dengan mamak tempat mengadu menyelesaikan persoalan dalam hidupnya.
Linda Juliharti menambahkan, buku menceritakan pengalamanya dalam menjalani kehidupan dan meraih segala yang impian dan keinginan tanpa menggandeng menggadaikan SK ke Bank.
Disampaikan Linda dalam kehidupan bekeluarga sehari hari melaksanakan 7 Amalan Harian Rasulullah SAW seperti membiasakan Tahajud setiap malam , Membaca Alqur,an , Jangan Tinggalkan Masjid terutama waktu Subuh , Jaga Shalat Duda, Jaga sedekah setiap Hari, Jaga Wudu terus menerus, Amalkan Istigfar setiap saat, Ibadah Tambahan serta Istikamah dan Doa .
Acara Beda Buku Bahagianya PNS Tanpa Riba diselenggarakan MES Sumatera Barat dan Mes Kota Padang ,AL- Hamas dan Pemko Kota Padang (tis)