PadangTIME.com — Anggota DPRD Pasaman Ir. Welly Suhery (F.PKB) yang akrab disapa Pode, kembali mewujudkan tekadnya membantu jajaran tenaga kesehatan di Pasaman dalam perjuangan memerangi Covid 19.
Kali ini, tiga pusat layanan kesehatan di ibukota kabupaten disasar sekaligus. Sebanyak 20 set Baju Hazmat Alat Pelindung Diri (APD) diserahkan Pode ke RSUD Lubuk Sikaping, Puskesmas Sundatar, serta tambahan lima APD lagi untuk Puskesmas Lubuk Sikaping.
“Jujur, saya prihatin dengan kondisi yang tengah terjadi sekarang, terutama situasi yang mesti dihadapi jajaran tenaga kesehatan, apalagi sejak dua warga Pasaman telah dinyatakan positif Covid-19,” sebut Welly Suheri.
Bantuan Baju Hazmat dari politikus PKB tersebut, merupakan kali kedua, setelah dua pekan lalu Pode membantu 10 set APD untuk Puskesmas Lubuk Sikaping.
“Untuk selanjutnya kami akan berupaya membantu masyarakat berupa masker, sekaligus paket sembako yang memadai. Karena wabah pandemi Covid-19 ini sangat berdampak terhadap masyarakat, terutama warga kurang mampu,” ungkap Ketua pengurus Masjid Kampung Lintang ini.
Pode mengakui, bahwa bantuannya tidaklah seberapa. Namun dia berprinsip, yang penting berbuat saja dulu, karena sekecil apapun itu, akan sangat berarti bagi orang lain, di tengah kondisi darurat saat ini.
Direktur RSUD Lubuk Sikaping, dokter Yong Marzuhaili saat menerima Baju Hazmat dari legislator Pasaman di ruang kerjanya, mengucapkan banyak terima kasih.
“RSUD Lubuk Sikaping sangat membutuhkan APD, masker dan alat pendukung lainnya. Karena sejak akhir bulan lalu, rumah sakit ini sudah melayani sejumlah pasien positif Covid-19,” ujar dokter Yong, dengan gurat wajah terlihat letih saat itu.
Dia menyebut, bagi tenaga kesehatan, APD merupakan barang yang sangat berharga, dan RSUD membutuhkan jumlah yang banyak.
“APD maupun masker merupakan barang sekali pakai. Setelah dipakai, akan langsung dibuang. Dan karyawan RSUD Lubuksikaping sekarang berjumlah 400 orang, termasuk tenaga tata usaha,” beber Dirut.
Kondisi memprihatinkan yang tengah dialami RSUD Lubuk Sikaping, ikut dituturkan dokter Yong. Dari nada bicaranya, dirut rumah sakit itu terlihat sangat khawatir. Prediksi ledakan Covid-19 di Pasaman, diutarakannya secara teknis dan kalkukatif.
“Kami berharap Pak Pode bisa menggunakan kewenangannya mendesak Pemkab Pasaman, untuk lebih kongkrit menangani Covid-19. Dan yang paling mendesak adalah soal ruang isolasi yang sama sekali tidak ada di Pasaman, sementara daya tampung RSAM Bukittinggi dan M. Djamil Padang, sangat terbatas,” jelas dr. Yong.
Di tempat terpisah, Dokter Edhi Suandi, Kepala Puskesmas Sundata mengungkapkan rasa harunya atas sumbangan APD dari anggota dewan, Welly Suheri.
“Sampai saat ini kami di Puskesmas Sundatar belum memiliki satu set pun APD. Alhamdulillah Pak Welly Suheri telah berkenan membantu,” ujar dokter Edhi, didampingi staf perawat dan bidan di Puskesmas Sundatar.
Sejumlah hal dan keluhan sempat diutarakan dokter Yong dan dokter Ahdi kepada Welly Suheri, menyangkut penaganan Covid-19 di Kabupaten Pasaman.(df)