Padang Time. com – Solok Kota — Tidak saja penertiban dunia malam yang belakangan ini sangat gencar dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Solok, penertiban terhadap para pelajar yang bolos saat jam sekolah pun kian giat dilakukan tim penegak perda ini.
Senin 25/2 Tim giat Satpol-PP Kota Solok menjaring sebanyak 24 orang pelajar SMK dan MTSN yang bolos dari jam pelajaran disekolah. Diantaranya 21 orang siswa SMK N 2 Kota Solok dan 3 orangnya siswa MTSN Kota Solok.
Menurut keterangan dari Kasat Pol PP Ori Affilo, para siswa yang terjaring razia atau giat rutin dari tim tangguh penegak perda tersebut di dapati sedang bermain di warung dekat sekolahan ketika jam pelajaran sedang berlangsung.
Ori affilo mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan kota Solok sebagai kota yang tertib sekolahan, kita tidak ingin ada siswa yang keluyuran disaat jam pelajaran sedang berlangsung, maka dari itu personil kami selalu melakukan giat rutin setiap harinya. Jelas Ori.
Bagi siswa yang terjaring operasi ini, sengaja kita bawa ke Mako Satpol PP Kota Solok untuk dilakukan pemeriksaan dan pembinaan agar memberi efek jera kepada mereka.
Mulai dari memeriksa tas siswa sehingga dipastikan siswa tersebut tidak membawa senjata tajam, minuman beralkohol dan narkoba. Setelah itu personilnya memberikan hukuman ringan seperti jalan jongkok, dan push up.
Sebelum dipulangkan ke sekolah atau ke orang tua masing-masing, siswa tersebut membuat surat pernyataan dengan Satpol-PP bahwasanya tidak akan mengulanginya dan bermain diluar jam pelajaran ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. tutup Ori Affilo.
Menyikapi hal ini para orang tua dan wali murid merasa sangat lega, karena mereka tidak merasa khawatir lagi akan keberadaan anak-anak mereka di sekolah. Sudah bisa dipastikan pas jam pelajaran berlangsung anak-anaknya mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Kita sangat mendukung dan mengapresiasi terhadap kinerja dari Satpol-PP kota Solok, dengan begini maka apa yang dicita-citakan kota Solok selama ini pasti akan terwujud. Jelas salah seorang orang tua murid yang anaknya ikut terjaring pada operasi itu. Willy Aulia.
