PadangTIME.com – Sebelum proses belajar mengajar (PBM) di sekolah dimulai, Walikota Padang diminta dengan segera membuat petunjuk teknis dan pelaksana lapangan, agar guru dan kepala sekolah tidak bingung. Harapan itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Padang, Azwar Siry, Selasa (2/6/2020) di ruang kerjanya.
“Sebelum proses belajar mengajar (PBM) dimulai setelah dilakukan new normal, walikota harus mengeluarkan petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) di sekolah, “ujar Azwar Siry.
Juklak dan juknis itu bertujuan agar tidak membingungkan guru dan kepala sekolah setelah dimulainya PBM di tengah mewabahnya virus Covid-19. Juklak dan juknis itu untuk menyatukan kesamaan dalam pemberlakuan PBM sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
“Saya akan desak Walikota Padang, Pak Mahyeldi mengeluarkan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana PBM di sekolah setelah memasuki era normal pasca PSBB berakhir di Kota Padang,” ujar Azwar Siry kepada sejumlah wartawan di DPRD Padang.
Sekolah katanya, harus menyediakan tempat cuci tangan plus sabun, harus pakai masker dan menerapkan physical distancing di dalam lokal. Setiap murid harus ada pemberlakukan duduk berjarak satu sama lainnya.
Guru begitu pula harus pakai masker. “Jangan seperti ketika saya sidak di salah satu sekolah. Dari sekian banyak petugas di sekolah hanya tiga orang yang memakai masker. Ini jelas sangat rawan penyebaran virus. Kepala sekolah seharusnya menegur mereka yang mengabaikan protokol kesehatan di tengah wabah pandemi Covid-19,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, ia mendesak Walikota Mahyeldi mengeluarkan edaran sebagai petunjuk dari Dinas Pendidikan Kota Padang yang disebarkan ke seluruh sekolah, agar jadi pedoman buat tenaga didik saat mengajar.
Menyediakan tempat cuci tangan, plus sabun, pakai masker, lingkungan sekolah harus bersih. Guru yang merupakan panutan dari anak murid harus selalu menyosialisasikan kepada murid protokol kesehatan Covid-19.
“Guru mencuci tangan sebelum dan sesudah mengajar dengan sabun, selalu menggunakan masker, jaga jarak. Guru harus memberikan contoh kepada murid seperti yang dilakukan itu,” tambahnya.
Pertanyaanya, apakah setiap sekolah sudah menyediakan tempat suci tangan di setiap lokal. (tis)