Korban Banjir di Pesisir Selatan butuhkan Pasokan Makanan siap saji, Pakaian, dan Air Bersih

0
1429
Padang TIME – Warga di beberapa nagari di Pesisir Selatan, Sumatera Barat membutuhkan pasokan makanan siap saji, pakaian dan air bersih pasca terjadinya banjir besar yang melanda daerah tersebut, pada Jumat (17/12/2021) lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Covesia.com, beberapa nagari yang membutuhkan bantuan makanan siap saji, air bersih dan pakaian pasca banjir diantaranya di Nagari Binjai Tapan, Kampuang Tangah Tapan, Nagari di Silaut dan beberapa kampung di Kecamatan Lengayang.
Banjir besar yang melanda kecamatan tersebut cukup parah. Banjir merendam hampir seluruh rumah di wilayah itu. Sehingga, kebutuhan pokok warga seperti beras, pakaian basah terendam banjir.
Begitupun dengan sumber air bersih warga tidak bisa digunakan untuk keperluan memasak dan minum warga sekitar. Lantasan, air sumur yang mereka gunakan sabun hari bercampur dengan lumpur bekas banjir, dan air PDAM juga mati.
“Pakaian, beras kami kemarin ikut basah karena banjir. Jadi kami sangat membutuhkan bantuan pakaian dan makanan,” sebut Tapan Redi (34) seorang warga Kampung Tangah, kepada Covesia.com, Senin (20/12/2021).
Disampaikannya, kondisi yang diamalami saat ini tidak hanya di Kenagarian Kampung Tangah Tapan saja. Namun, kondisi ini juga di alami warga di Nagari Binjai Tapan, dan di Kecamatan BAB Tapan yang terdampak banjir.
“Kalau tempat kami air PDAM tidak ada. Tapi, di BAB Tapan, Silaut ada. Tapi, menurut informasi dari beberapa warga disana air PDAM putus,” ucapnya.
Selain pakaian dan makan, warga yang terdampak banjir juga membutuhkan pasokkan air bersih pasca banjir. Sebab, sumber air yang ada saat ini masih belum bisa digunakan untuk memasak.
“Air karuh dan bercampur lumpur. Kami sangat membutuhkan pasokkan air bersih. Untuk memenuhinya, kami terpaksa harus membeli air galon untuk memasak dan mancuci. Kalau terus seperti ini, biayanya cukup besar,”keluhnya.
Sementara itu, sampai saat ini dirinya masih belum tersentuh bantuan dari pihak pemerintah. Terutama dari Dinas Sosial Kabupaten.
“Belum ada bantuan, sudah ada yang menerima tapi cuman beberapa yang dapat. Perlengkapan bayi kami juga butuh,” harapnya.
Terpisah, warga di Silaut Maman (40) mengatakan, warga yang terdampak banjir di nagarinya sangat membutuhkan pasokkan air bersih dan peralatan bayi.
“Bantuan utama yang kami harapkan yaitu air bersih, karena sumber air kami sudah kotor dampak banjir, dan PDAM putus. Perlengkapan bayi juga sangat dibutuhkan. Sebab, banyak anak-anak disini,” harapnya.
Kemudian warga di Nagari Binjai Tapan, April (25) menyampaikan, ditempatnya sama sekali belum tersentuh bantuan dari pihak pemerintah daerah.
“Belum ada bantuan sama sekali. Dapur umum juga tidak ada nampak didirikan. Padahal, kondisi saat ini kami sangat membutuhkan makanan, air bersih dan pakaian. Tapi, sudah 3 hari pasca kejadian belum ada tampak tanda-tanda bantuan ditempat kami,” katanya.
Terkait kondisi itu, Plt Dinas Sosial Pessel, Eva ketika di konfirmasi tidak menjawab telpon dari wartawan sebanyak tiga kali dan wartawan berupaya menghubungi melalui via WhatsApp. Namun, belum juga dijawab.
Diketahui, dampak hujan deras yang terjadi sejak Kamis sampai Jumat (17/12/2021) di Pesisir Selatan, mengakibatkan terjadinya bencana banjir besar didaerah tersebut.
Berdasarkan data dari BPBD Pessel, terdapat 15 Kecamatan didaerah tersebut dilanda banjir, dan sebanyak 15.012 jiwa terdamapk banjir.
“Ya, ini masih data sementara hingga Sabtu sore, dan masih ada yang belum tercatat,”sebut Sekretaris BPBD Pessel, Yendrizal pada Covesia.com Sabtu (18/12/2021).
Ia menambahkan, dari total 15.012 jiwa yang terdampak dari 12 Kecamatan di Pessel, sebanyak 4.193 rumah terendam banjir.
“Di mana rumah dan jiwa yang paling banyak terdampak itu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Batangkapas, Lengayang, BAB Tapan, Ranhul Tapan dan Kecamatan Silaut,” terangnya.  (al)
bebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini